Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bangun Pabrik Keramik, Trust Trading Indonesia Investasi Rp 1,2 T

Minggu, 29 Mei 2022 16:28 WIB
Penandatanganan Surat Konfirmasi Pembelian (SKP) lahan antara PT Trust Trading Indonesia (TTI) dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK). (Foto: Ist)
Penandatanganan Surat Konfirmasi Pembelian (SKP) lahan antara PT Trust Trading Indonesia (TTI) dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) mengapresiasi salah satu anggotanya, PT Trust Trading Indonesia yang akan segera bertransformasi menjadi produsen keramik.

Kepastian tersebut didapatkan setelah dilakukan penandatanganan Surat Konfirmasi Pembelian (SKP) lahan antara PT Trust Trading Indonesia (TTI) dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK) di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Sabtu (28/5).

Acara penandatanganan tersebut juga dihadiri Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Kementerian Perindustrian Wiwik Pudjiastuti, Tony Tanduk dan Kurnia Hanafiah sebagai Sekjen FOSBBI.

PT TTI merencanakan investasi sebesar Rp 1,2 triliun yang mencakup pembelian lahan seluas 15,6 hektar (ha) yang pada tahap awal akan diproyeksikan untuk pembangunan fasilitas produksi ubin keramik sebanyak tiga line di area seluas 12,1 hektar dan selanjutnya tambahan lahan seluas 3,5 ha akan diproyeksikan untuk satu line produksi dengan total kapasitas produksi tahunan direncanakan sebesar 18 juta meter persegi dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 700 orang. 

Baca juga : Bangkit Dari Pandemi, Indonesia Genjot Kerja Sama Ekonomi

Pembangunan pabrik akan dimulai pada akhir tahun ini dan diproyeksikan akan berproduksi pada tahun 2024.

Igantius Warsito mengatakan, inisiasi PT TTI untuk investasi merupakan harapan yang ditunggu pemerintah dalam rangka mendukung program substitusi impor sebesar 35 persen, dengan mengoptimalkan pasar dalam negeri dengan produk-produk industri dalam negeri. 

"Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yakni Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," katanya.

Langkah konkret dari PT TTI melakukan investasi dalam rangka transformasi dari importir menjadi produsen ubin keramik nasional, diharapkan dapat menginspirasi investor lainnya untuk dapat menanamkan investasinya dan menjadi bagian dari pelaku industri dalam usaha peningkatan daya saing industri ubin keramik dalam negeri.

Baca juga : Jokowi Pamer Keberhasilan Indonesia Tangani Covid-19

Dalam hal mendukung peningkatan iklim investasi, Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas kebijakan fiskal berupa insentif Tax Holiday, Tax Allowance, serta penerapan SNI dan SKKNI.

Adanya rencana investasi pembangunan pabrik ubin keramik oleh PT TTI dengan proyeksi kapasitas produksi pertahun sebanyak 18 juta meter persegi dapat mereduksi proporsi ubin keramik impor sebesar 3,77 persen dari permintaan domestik ubin keramik nasional.

Sementara itu, industri ubin keramik Indonesia dalam rentang waktu tahun 2016 sampai 2020 sempat mengalami penurunan utilisasi ditambah dengan situasi pelambatan ekonomi global akibat pandemi Covid-19 yang berakibat pada tahun 2020 utilisasi ubin keramik turun menjadi 56,5 persen.

Kondisi Pandemi Covid-19 membuat Pemerintah perlu mengupayakan strategi khusus yang komperhensif dalam rangka perlindungan dan keberlangsungan iklim usaha industri ubin keramik nasional. Strategi pemulihan daya saing industri ubin keramik yang paling berdampak signifikan adalah dengan menetapkan relaksasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi Industri sebesar 6 dolar AS per MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M Tahun 2021.

Baca juga : Airlangga Promosikan Kelapa Indonesia Ke Bos Coca Cola, Bagus Untuk Diversifikasi Usaha

Pada tanggal 21 Mei 2022 telah dilakukan penandatanganan perjanjian pra-kontrak antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Subholding Gas PT Pertamina (Persero) dengan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk menyediakan pasokan gas dan pembangunan infrastruktur gas bumi, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kepastian kepada calon investor di KIK atas jaminan ketersediaan pasokan gas bumi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.