Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kebijakan Menteri Erick Menyelamatkan Garuda Dinilai Sudah Tepat

Senin, 20 Juni 2022 13:31 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dengan kesepakatan yang dibuat antara Garuda dan kreditur melalui skema penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang disahkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, membuat BUMN aviasi ini lolos dari pailit. Dari 365 kreditur, sebanyak 347 (95,07 persen) kreditur  menyetujui  proposal PKPU yang disodorkan Garuda.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi usaha keras Menteri BUMN Erick Thohir yang berhasil menyelamatkan Garuda Indonesia.

Menurutnya, kebijakan yang diambil Menteri Erick untuk menyelamatkan Garuda dari pailit sudah tepat. Selain karena merupakan perusahaan aviasi yang dimiliki Pemerintah Indonesia, Garuda merupakan salah satu pendorong perekonomian Nasional.

Baca juga : Kiai Dan Santri Jateng Doakan Ganjar Jadi Presiden 2024

"Negosiasi yang selama ini dilakukan Menteri Erick dan manajemen Garuda sudah sangat baik. Karena proposal perdamaian yang diajukan manajemen diterima oleh mayoritas kreditur Garuda. Tinggal saat ini menunggu realisasi dari kesepakatan antara Pemerintah dan DPR yang akan mengucurkan tambahan penyertaan modal negara (PMN). PNM ini harus segera dikucurkan Pemerintah agar Garuda dapat beroperasi normal," ungkap Trubus.

Menurut Trubus, penyelamatan Garuda yang dilakukan oleh Menteri Erick juga untuk menjaga iklim persaingan usaha yang sehat. Jangan sampai Garuda pailit sehingga industri penerbangan Nasional dikuasai oleh Lion Group atau dikuasai oleh perusahaan aviasi asing. Menurut Trubus saat ini dominasi Lion Group di industri penerbangan Nasional sudah sangat terlihat dengan jelas.

"Permasalahan kita saat ini adalah public trust. Kepercayaan masyarakat Indonesia ke Garuda masih sangat tinggi ketimbang perusahaan lainnya. Jangan sampai industri penerbangan kita hanya dijalankan oleh Lion Group. Kasihan nanti masyarakat Indonesia tak memiliki pilihan perusahaan penerbangan Nasional. Memang saat ini ada Citilink dan Pelita Air. Namun jumlah armada dan rutenya masih jauh di bawah Lion Group," ungkap Trubus.

Baca juga : Sambil Tanam Pohon, Asabri Tingkatkan Sosialisasi Di Polresta Serang Kota

Setelah kucuran PNM diberikan, Trubus berharap Menteri Erick Thohir dapat mengawasi lebih ketat Garuda. Sehingga mismanagement yang selama ini terjadi di Garuda tidak terjadi lagi. Jika masih ada oknum yang nakal, Trubus meminta agar Menteri Erick tak segan untuk menyeret mereka ke meja hijau.

Trubus meminta, agar Garuda dapat dapat melakukan efisiensi dalam mengelola bisnisnya. Termasuk dalam mengoptimalkan rute yang selama ini menguntungkan bagi Garuda. Sedangkan rute yang selama ini sepi dan tak menguntungkan, lanjut Trubus harus segera di tutup oleh management Garuda. Bisnis cargo yang selama ini belum dioptimalkan oleh Garuda juga diminta Trubus dikembangkan.

"Manajemen Garuda diminta untuk melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat yang selama ini sangat memberatkan. Selain Garuda juga dapat mengurangi jenis pesawat yang dimilikinya. Jenis pesawat yang banyak membuat Garuda tak efisien. Kebijakan Pemerintah menyelamatkan Garuda sudah dilakukan dengan benar. Tinggal Menteri Erick mengawasi kebijakan korporasi yang akan dijalankan Garuda. Tambahan PMN akan menjadi tak berarti jika pengawasan management dan pembenahan internal Garuda tak dilakukan," ungkap Trubus. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.