Freeport Akan Setor Rp 1.000 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontribusi PT Freeport Indonesia selama 55 tahun beroperasi di Tanah Air, sangatlah nyata.

Perusahaan tambang raksasa itu sudah memberi manfaat langsung kepada negara sebesar Rp 330-an triliun, sejak 20 tahun terakhir.

Setelah dimiliki bangsa Indonesia, kontribusinya semakin besar.

“Kami bisa berkontribusi lagi sebesar 80 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau lebih dari Rp 1.000 triliun sampai tahun 2041,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas.

Manfaat untuk negara dari Freeport, yang sifatnya langsung, berasal dari pajak, royalti, dividen dan pembayaran lainnya.

Baca juga : Libatkan Masyarakat Lokal Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Adapun yang sifatnya tidak langsung, Freeport sejak beroperasi di Indonesia, telah mengeluarkan lebih dari Rp 600-an triliun untuk pengembangan masyarakat, pembangunan daerah dan investasi di dalam negeri.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan kepada Rakyat Merdeka mengatakan, PTFI mencatatkan kinerja yang gemilang selama tahun 2021, yaitu mencapai 7,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 109 triliun.

Kinerja baik ini ditopang oleh realisasi produksi konsentrat, yang mencapai 2,8 juta ton, dan produksi emas 1,37 juta ounce.

Kinerja positif ini membuahkan hasil bagi MIND ID. Pada tahun buku 2021, holding BUMN pertambangan itu mengantongi dividen sebesar 234 juta dolar AS dari PTFI.

Dany mengatakan, saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah block caving terbesar di dunia, di tengah kondisi alam yang menantang.

Baca juga : Gantiin Mane Dan Salah, Nunez Minta Rp 1,5 Trilun

Untuk memastikan aktivitas berjalan aman dan produktif, PTFI menerapkan teknologi mutakhir dalam pengoperasiannya.

“Kita semua patut berbangga, bahwa tambang kelas dunia ini dikelola oleh putra-putri terbaik Indonesia,” kata Dany.

Tentang smelter, dia menyebut bahwa 2021, menjadi momentum yang membanggakan bagi Indonesia.

Proyek smelter tembaga PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur telah di-ground breaking dan dihadiri secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 12 Oktober 2021.

Saat beroperasi nanti, smelter tersebut akan menjadi single line smelter terbesar di dunia. Dan keberadaannya, akan turut mendukung program hilirisasi industri di Indonesia.

Baca juga : Kementan Matangkan Portal Satudata Pertanian

Dalam kesempatan podcast dengan Rakyat Merdeka, Dany juga pernah mengatakan, pembangunan smelter adalah program penting dari pemerintah untuk me-leverage pertumbuhan ekonomi.

“Ada multiplier benefit. Tercipta industrialisasi, mengurangi pengangguran dan menghidupkan kawasan,” katanya.

Melanjutkan penjelasan, Tony Wenas mengatakan, produksi bijih tambang Freeport Indonesia pada tahun ini, akan digenjot hingga 200 ribuan ton per hari. Atau targetnya, 64 juta ton setahun.

Dari jumlah ini, produksi emas diperkirakan mencapai 1,59 juta ounce, perak 6,4 juta ounce dan tembaga 1,6-an juta pound. Lebih tinggi dibanding total produksi 2021.

“Rencana di tahun 2022, pendapatan bisa mencapai 8,7 miliar dolar AS, dengan penerimaan negara dari pajak 2,2 miliar dolar AS dan bukan pajak (PNBP) 1,5 miliar dolar AS. Jadi, totalnya sekitar 3,8 miliar dolar AS,” papar Tony.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.