Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kolaborasi LPEI & Kemenperin Bangun Desa Devisa Klaster Lada Hitam Lampung Go Global
Senin, 27 Juni 2022 13:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Desa Devisa Klaster Lada Hitam yang merupakan kolaborasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan Kementerian Perindustrian, telah diresmikan pada Kamis (23/6) dalam rangkaian acara Harvesting Bangga Buatan Indonesia (BBI) Lagawifest 2022 di Pulau Tegal Mas, Lampung.
Peresmian ini disaksikan secara langsung maupun daring oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Lampung, Bupati Pesawaran, Disperindag Provinsi Lampung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cahaya Baru, serta IKM Kemenperin.
Proyek kolaborasi ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah Berorientasi Ekspor, yang telah ditandatangani oleh LPEI dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada, Senin (30/5) guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor dan mengembangkan potensi wilayah.
Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam, LPEI terus berupaya untuk memberikan pendampingan secara berkelanjutan kepada Gapoktan Kabupaten Lampung Timur, sehingga mampu melakukan ekspor secara mandiri.
Baca juga : Pengamat: Koordinasi Lembaga Keuangan Jangan Kendor Hadapi Ekonomi Dunia
Menurutnya, selain dari sisi pemberdayaan komunitas, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dengan tetap melestarikan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat.
“Kolaborasi LPEI dengan Kementerian terkait, serta pemangku kepentingan di bidang komoditas lada hitam juga mendukung program Indonesia Spice Up,” ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (27/6).
The World (ISUTW), sambung Riyani, diharapkan akan meningkatkan ekspor bumbu dan rempah Indonesia, mendorong kuliner Indonesia bisa hadir di mancanegara serta memberi nilai tambah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha kuliner restoran Indonesia di mancanegara.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, Kemenperin sudah memiliki program Desa Devisa yang bekerja sama dengan LPEI dan ini sebagai percontohan. Keduanya bekerja sama dengan Kabupaten Lampung Timur dengan komoditas pilihannya adalah lada hitam.
Baca juga : Kapolri Harap Penambahan Kapal dan Dermaga Urai Kepadatan Di Pelabuhan Merak
“Kami akan segera melakukan penetrasi pasar-pasar ekspor untuk lada hitam. Kami juga sampaikan terima kasih kepada LPEI,” ucapnya.
Desa Devisa Klaster Lada Hitam terdiri atas enam desa di wilayah Kabupaten Lampung Timur yaitu Desa Sukadana Baru, Catur Swako, Tanjung Harapan, Negeri Katon, Putra Aji Dua dan Surya Mataram.
Terdapat 505 orang petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Cahaya Baru dan 80 orang di antaranya merupakan petani perempuan.
Keunggulan lada hitam Lampung ini memiliki karakteristik cita rasa dan aroma khas yang tidak dimiliki oleh lada hitam dari daerah lain, sehingga dengan keunikan ini Provinsi Lampung telah memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis (IG) Lada Hitam yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Sertifikat IG ini menunjukan bahwa komoditas lada Lampung memiliki reputasi kualitas yang baik dan menjadikan lada hitam sebagai komoditas unggulan Lampung.
Tercatat, kapasitas produksi Gapoktan Cahaya Baru mencapai 100-150 kg per hari di musim panen raya dan 10-15 kg per hari di musim bukan panen raya dengan luas lahan 600 hektare (ha).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya