Tergencet Inflasi AS, Rupiah Kurang Darah

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini, melemah 0,03 persen ke level Rp 14.984 per dolar AS dibanding perdagangan pada sesi Jumat (8/7), yang bertengger di level Rp 14.095 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang anjlok 0,76 persen, won Korea Selatan minus 0,09 persen, yuan China turun 0,16 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,04 persen.

Indeks dolar terhadap mata uang saingannya naik 0,40 persen ke level 107,40.

Baca juga : Jelang Akhir Pekan, Rupiah Makin Bertenaga

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,06 persen ke level Rp 15.189, terhadap poundsterling Inggris menguat tipis 0,01 persen ke level Rp 17.954, dan terhadap dolar Australia menguat 0,09 persen ke level Rp 10.222.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan, ancaman pergerakan rupiah masih datang dari tingginya inflasi global dan ekspansi ekonomi yang melambat.

“Laporan ketenagakerjaan AS yang solid pada Jumat (8/7), mampu meredakan sejumlah kekhawatiran resesi dan meningkatkan ekspektasi pengetatan moneter Federal Reserve,” jelas Edwin dalam risetnya, Senin (11/7).

Baca juga : Terus melemah, Rupiah Tembus Rp 15.000

Harga obligasi pemerintah AS yang lebih rendah, membawa imbal hasil tenor 10 tahun AS ke angka 3,1 persen.

Menurut Edwin, pembalikan di sepanjang kurva imbal hasil, merupakan tanda-tanda potensi penghematan ekonomi ke depan.

"Dengan situasi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar diproyeksi berada dalam rentang antara Rp 14.832 hingga Rp 15.033 per dolar AS," bebernya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.