Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Makin Bertenaga

Jumat, 8 Juli 2022 09:57 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah kembali menguat sebesar 0,18 persen ke level Rp 14.975 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.002 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang minus 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,14 persen, peso Filipina melonjak 0,25 persen, yuan China naik 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, baht Thailand naik 0,21 persen dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Baca juga : Dibuka Menguat, Rupiah Masih Belum Aman

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,065 persen menjadi ke level 107,11. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,34 persen ke level Rp 15.255, terhadap poundsterling Inggris minus 0,29 persen ke level Rp 18.046, dan terhadap dolar Australia melemah 0,23 persen ke level Rp 10.259.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet melihat, pegerakan rupiah masih dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri dan kondisi perekonomian global. Dari dalam negeri, kenaikan inflasi berada pada level yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca juga : Jelang Idul Adha, Kementan Siapkan Kebutuhan Pangan Di Wilayah Jakarta

“Yang terjadi, ini mendorong perspektif investor yang meningkat risikonya. Pasar memilih mengalihkan aset dari instrumen ataupun negara safe haven seperti dolar,”  katanya dikutip, Jumat (8/7).

Hal tersebut terjadi juga lantaran kenaikan suku bunga acuan telah berdampak terhadap kenaikan imbal hasil surat utang dari obligasi pemerintah. Ia melihat, Bank Indonesia (BI) sepertinya bakal mengambil keputusan untuk mengintervensi. 

Baca juga : Promosikan Rempah Dan Unagi Di Pasar Ikan

“Tujuannya, agar rupiah tidak terdepresiasi lebih dalam lagi keluar dari level psikologis di atas Rp 15.000 per dolar AS,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.