Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah Keok

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,14 persen  ke level Rp 14.873 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.853 per dolar AS.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,06 persen ke level 106,37. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,47 persen ke level Rp 15.165, terhadap poundsterling Inggris naik 0,43 persen ke level Rp 17.834, dan terhadap dolar Australia meningkat 0,50 persen ke level Rp 10.337.

Baca juga : Investor Tunggu Data Inflasi AS, Rupiah Menguat

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah kemungkinan bisa melemah sepanjnag hari ini, lantaran pasar menantikan data ekonomi AS yang signifikan peranannya terhadap pasar. Yaitu data inflasi konsumen AS periode Juli yang akan dirilis malam ini.

“Jika data tersebut menunjukkan inflasi AS yang masih meninggi di atas 9 persen year on year (yoy), dolar AS bisa menguat lagi. Ini karena pasar berekspektasi The Fed akan kembali agresif menaikan suku bunga acuannya di bulan Agustus," sebut Ariston di Jakarta, Rabu (10/8).

Baca juga : Pak Polisi, Saatnya Periksa Istri Sambo

Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap data inflasi AS ini bisa diredakan dengan sentimen positif pasar terhadap perekonomian Indonesia yang masih bertumbuh bagus.

Ia pun memproyeksi nilai tukar rupaih akan melemah di rentang Rp 14.880 sampai dengan Rp 14.900 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp 14.830 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.