Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Lestarikan Budaya Nasional, Pendanaan Pertamina Untuk Perajin Batik Tembus Rp 11,5 Miliar
Minggu, 21 Agustus 2022 18:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pelaku usaha batik yang sebagian besar merupakan pengusaha kecil merupakan salah satu ujung tombak pelestarian warisan budaya nasional. Sekitar 300 orang perajin batik di seluruh Indonesia telah menjadi mitra binaan PT Pertamina (Persero) dan mendapatkan pinjaman murah dengan total nilai mencapai Rp 11,503 miliar.
Salah satu penerima pendanaan Pertamina adalah Yuli Astuti, pemilik Muria Batik Kudus, yang membangun bisnis batiknya sejak 2006 untuk melestarikan batik Kudus.
Menurutnya, batik Kudus yang mengalami kejayaan pada era 1930-an hingga 1970-an mulai punah. Untuk menjaga warisan budaya itu, dia melakukan penelitian dan membuat batik Kudus dengan menerapkan kearifan lokal.
"Saya memilih menggunakan nama Muria Batik karena sering meneliti sejarah di Gunung Muria yang kemudian saya aplikasikan ke motif batik,” ujarnya, kemarin.
Baca juga : Lestari: Kegiatan Pramuka Bentuk Generasi Muda Tangguh
Sejauh ini, Yuli telah mendaftarkan sekitar 30 motif batik di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) seperti motif Parijotho, Kudusan, Kapal Kandas, dan batik-batik lainnya yang khas dengan daerah Kudus.
Untuk mengembangkan bisnis batik yang berlokasi di Karangmalang itu, dia telah dua kali mendapatkan pinjaman murah dari Pertamina yakni senilai Rp 10 juta pada 2017 dan Rp 150 juta pada 2019. Omzetnya meningkat 30 persen hingga Rp 100 juta rupiah per bulan.
Untuk pendanaan dari Pertamina, pertama kali Yuli dikenalkan oleh temannya yang telah lebih dulu menjadi mitra binaan.
Ia mengaku sangat terbantu sekali setelah mendapatkan pendanaan tersebut. Selain dengan bunga ringan dan pembinaan selama ini, dirinya memiliki kesempatan mengikuti pameran dan pemasaran yang diberikan Pertamina.
Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan 750 Bal Pakaian Bekas Senilai Rp 8,5 Miliar
"Sangat membantu perkembangan usaha Muria Batik. Walaupun kemarin ada pandemi masih mampu bertahan,“ tuturnya.
Mitra binaan Pertamina lainnya adalah Iftitakhiyah, pemilik usaha Batik Pekatan, di Depok, Jawa Barat, yang dirintis pada 2019. Dia yang terlahir dari keluarga pengusaha batik di Pekalongan mengembangkan usaha batik tulis, sekaligus menjaga para artisan batik tulis untuk terus berkarya dan memperluas pasarnya.
Dia mempekerjakan tiga pengrajin di Pekalongan, Cirebon dan Lasem, serta dua desainer dan penjahit untuk collection ready to wear.
Selama pandemi, Iftitakhiyah mendapatkan pinjaman murah Rp 50 juta pada 2020. Omzet Batik Pekatan mencapai Rp 150 juta pada tahun itu. Pada 2021, omzetnya meningkat menjadi sekitar Rp200 juta setelah pemasarannya dibantu Pertamina.
Baca juga : Partai Garuda Yakin Kapolri Ungkap Kasus Brigadir J Secara Transparan
Batik Pekatan sudah dua kali mengikuti event yaitu Pertamina Smexpo 2021 dan Adiwastra.
Yuli berencana menambah permodalan lewat pinjaman dari Pertamina untuk menambah modal stok bahan baku.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya