Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sesalkan Banyaknya Hakim Jalanan

Partai Garuda Yakin Kapolri Ungkap Kasus Brigadir J Secara Transparan

Senin, 8 Agustus 2022 12:24 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai, kepolisian masih on the track dalam mengusut kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ia yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih berkomitmen untuk polisi yang presisi dan akan mengungkap kasus penembakan Brigadir J secara transparan.

Baca juga : Sambo: Selaku Ciptaan Tuhan, Saya Minta Maaf Kepada Polri Dan Berbelasungkawa Atas Wafatnya Brigadir J

"Kasus masih terus diproses, mari dipantau bersama bukan menjadi hakim bersama," kata Teddy dalam keterangan tertulis, Senin (8/8).

Menurut Teddy, dalam perkara ini, belum ada yang diputuskan bersalah atau tidak bersalah. Belum ada putusan hukum. "Tapi sudah bermunculan hakim-hakim dadakan, hakim-hakim jalanan yang menilai dan memvonis melampaui kewenangan pengadilan," sesalnya.

Baca juga : Publik Masih Percayai Kinerja Polri Bongkar Kasus Brigadir J

Teddy menyebutkan adanya pembantu Presiden ikutan latah jadi hakim. Kemudian, tokoh-tokoh lainnya ikut bicara dengan gaya dan pembelaan masing-masing.

"Sudah jadi kubu-kubuan. Presiden saja hanya meminta kasus ini di usut tuntas dan transparan, tidak menilai melampaui kewenangan pemeriksaan," beber juru bicara Partai Garuda ini.

Baca juga : Pakar Nilai, Kasus Brigadir J Bukan Pembunuhan Berencana

Bila kasus ini mandek, kata Teddy, tentu sangat perlu semua pihak mendorong agar supaya kasus ini terus diproses. Tetapi diingatkannya, mendorong bukan berarti ikut campur menilai, bahkan sampai menjadi hakim.

"Tentu ini menjadi tidak normal, malah berisik, sehingga hanya memperkeruh suasana, " imbuhnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.