Dark/Light Mode

MySiloam, Bukti Nyata Strategi Omnichannel

Selasa, 23 Agustus 2022 07:12 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Layanan digital telehealth PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), MySiloam, semakin menunjukkan perkembangan positif. Berkat komitmen untuk memajukan industri kesehatan, Lippo Group terus mengembangkan bauran layanan di rumah sakit secara digital, dengan mendorong kinerja SILO kian moncer.

Bahkan, riset yang diterbitkan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebutkan, keberadaan MySiloam akan menjadi penopang kinerja rumah sakit di bawah Lippo Group. Buktinya, terjadi peningkatan signifikan layanan berbasis digital MySiloam.

Pada 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat 546 persen year on year (yoy). Dan sejak awal tahun 2022, akses pasien di MySiloam terus bertumbuh.

Dengan kekuatan jaringan rumah sakit plus penguatan digital, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp 8,128 triliun dan laba bersih Rp 511 miliar tahun ini.

Sejauh ini, SILO menjadi pionir layanan digital kesehatan yang langsung digawangi rumah sakit. Melalui MySiloam, memungkinkan pasien SILO membuat janji dengan dokter, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi.

Baca juga : Pemerintah Diminta Siapkan Strategi Pencegahan Cacar Monyet

Dengan memanfaatkan gawai, para pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.

MySiloam merupakan jembatan antara pasien dengan layanan rumah sakit, sekaligus memenuhi kebutuhan kesehatan jarak jauh yang terhubung dengan seribu dokter.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan, strategi digitalisasi yang dijalani SILO selalu mengacu garis besar pengembangan perusahaan.

“Meski terlihat sangat pro digitalisasi, gerak masif teknologi informasi tidak seharusnya meninggalkan model bisnis konvensional,” kata John, dalam rilisnya, Senin (2/8).

Karena itu, John menilai, apa yang dirintis SILO melalui MySiloam merupakan kolaborasi layanan kesehatan.

Baca juga : 8 Kecamatan Banjir, Bupati Garut Tetapkan Status Darurat Bencana

“Sejak awal saya meyakini, tidak ada serba digital dengan layanan konvensional. Keduanya harus dikolaborasikan. Istilah kerennya omnichannel,” kata John.

Dia menjelaskan, strategi omnichannel ini tidak saja terdapat pada SILO, melainkan pula di berbagai lini bisnis Lippo Group. Selain SILO, MPPA (Matahari Putra Prima) juga telah berkolaborasi dengan Tokopedia.

John menekankan sekali lagi, perkembangan digital harus saling memperkuat dengan layanan konvensional, terlebih lagi untuk karakter masyarakat Indonesia.

 “Kalau di sini, untuk segmen ritel, belanja daring masih 10 persen. Sedangkan 60 persen masih pasar tradisional, sisanya ritel modern. Jadi, memang harus omnichannel,” tegasnya.

Terlebih lagi, John menilai, untuk sektor kesehatan walaupun sangat memungkinkan memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan layanan, juga harus mempunyai layanan terbaik secara fisik.

Baca juga : Ariel Tatum, Bucin Sejak Dini

Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. Karena itu, SILO akan terus melanjutkan ekspansi.

“Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia. Tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," imbuh John.

Selain mengandalkan MySiloam, SILO juga telah bekerja sama dengan platform lain, seperti AIDO, HaloDoc dan Alodokter.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.