Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ketimbang Industri Perbankan Lain
Wow, Biaya Dana BSI Lebih Rendah
Jumat, 23 September 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses meningkatkan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) demi menekan biaya dana (Cost of Fund/CoF) semakin rendah.
Direktur Finance dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, posisi biaya dana BSI saat ini lebih baik dibandingkan rata-rata bank konvensional. Seiring dengan terus meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya di BSI. Alhasil, biaya dana BSI terus meningkat secara konsisten.
“Perkembangan ini mudah-mudahan dapat mendukung upaya kami memberikan produk dan layanan yang lebih kompetitif kepada masyarakat,” ujar Cahyo dalam keterangan resmi, kemarin.
Baca juga : Lewandowski Bersinar Lagi, Barca Puncaki Klasemen
Dia mengatakan, perseroan juga terus meningkatkan dana murah, sehingga total CASA BSI pada Juni 2021 mencapai 54,81 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK), sebesar Rp 216,39 triliun.
Kemudian, komposisi CASA meningkat menjadi 57,91 persen dari total DPK sebesar Rp 233,25 triliun pada Desember 2021. Dan naik lagi pada Juni 2022 menjadi sebesar 59,43 persen dari total DPK sebesar Rp2 44,66 triliun.
Menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi, peningkatan dana murah ini ditopang oleh masifnya tabungan dana wadiah. Hingga posisi Juni 2022, tabungan wadiah tumbuh 23,06 persen secara tahunan (year on year/yoy). Atau meningkat menjadi Rp 39,16 triliun.
Baca juga : Menperin: Industri Penerbangan Kita Punya Masa Depan Cerah
“Menggencarkan tabungan wadiah menjadi salah satu solusi cerdas bagi kami, dalam mendorong penurunan biaya dana,” ujarnya.
Hery mengatakan, strategi BSI ini berhasil menurunkan tingkat biaya dana. Terbukti, sejak 2021 angka CoF BSI terus menurun.
Jika pada posisi Juni 2021 berada di level 2,14 persen, maka pada posisi Desember 2021 menyusut menjadi 2,03 persen. Dan kembali turun menjadi 1,57 persen pada Juni 2022. Artinya, CoF BSI itu sudah turun drastis.
Baca juga : Airlangga Rayu Mendag AS
Pihaknya akan terus berupaya menekan biaya dana dan meningkatkan efisiensi, serta dana murah. Sehingga perseroan mampu meraih Net Operation Margin (NOM) tinggi. Termasuk, mempercepat business process layanan mulai dari yang depan, tengah, sampai belakang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya