Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transisi Mobil Listrik Gak Bisa Lompat-lompat, Harus Bertahap

Selasa, 11 Oktober 2022 19:15 WIB
Seminar Nasional Net-Zero Emmision di kampus Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/10). (Foto: Ist)
Seminar Nasional Net-Zero Emmision di kampus Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan mobil listrik harus dilakukan bertahap. Tidak bisa langsung dan lompat-lompat.

Begitu kata Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam pada Seminar Nasional Net-Zero Emmision di kampus Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/10).

“Ada milestone yang harus dijalani seperti manusia belajar isep dulu, lalu menggigit, mengunyah, berdiri baru berlari. Nggak bisa baru lahir langsung berlari. Itu ada tahapan-tahapannya,” ujarnya.

Baca juga : Curi Mobil, Terjebak Di Cor Beton Basah

Pengembangan mobil listrik juga tidak bisa hanya fokus pada satu teknologi. “Jangan BEV (Battery Electric Vehicle) diadu dengan hybrid. Semua saling mendukung,” bebernya.

Menurut dia, kendala pengembangan mobil listrik adalah harganya yang mahal. Karena itu, beberapa negara memilih untuk memberikan subsidi dan cashback. Misalnya, Amerika Serikat memberikan cashback Rp 100 juta, China Rp 200 juta dan Thailand Rp 25-50 juta.

Tax luxury biasa aja,” ujarnya.

Baca juga : Kendaraan Dinas Jadi Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Aturannya

Namun, kata dia, kebijakan subsidi ini jika diberlakukan pasti akan menimbulkan kritikan. “Mereka akan bertanya kenapa subsidi buat pemilik mobil dan motor, bukan untuk sembako,” bebernya.

Lalu kenapa negara lain mau subsidi mobil listrik? Kata Bob, mereka tidak hanya ingin mengejar emisi, tapi juga menjadi pemimpin teknologi. Dengan begitu mereka akan dapat benefit.

Selain itu, kata dia, dalam pengembangan mobil listrik, SDM juga penting. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Baca juga : SPKLU Mau Dibangun Bertahap Di Terminal

“Semua bisa diraih dengan kerja sama yang baik antara pemerintah industri akedemisi. Negara maju kerja samanya luar biasa,” tukasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.