Dewan Pers

Dark/Light Mode

Kerja sama RI Dan Beijing Saling Menguntungkan

Luhut: Terima Kasih China

Sabtu, 29 Oktober 2022 06:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Panjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Panjaitan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan Indonesia dan China makin mesra. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui adanya andil China dalam kekuatan perekonomian Indonesia.

Menurut Luhut, di saat banyak negara jatuh ke jurang kri­sis, Indonesia mampu bertahan dan terhindar dari resesi.

Berita Terkait : Jasa Raharja Jamin Santunan Korban KM Express Cantika

“Sedikit negara yang bisa mempertahankan ekonominya. Dan ini (ekonomi Indonesia) tidak terlepas dari kerja sama yang begitu hebat antara China dan Indonesia,” kata Luhut, dalam acara Peluncuran Lapo­ran Kegiatan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Re­sponsibility/CSR) Perusahaan-Perusahaan China di Indonesia oleh Kamar Dagang China/ China Chamber of Commerce (CCI), di Jakarta, kemarin.

Eks Menko Polhukam ini menuturkan, dalam 8 tahun terakhir hubungan Indonesia dan China sangat erat, baik di bidang perdagangan maupun investasi. Hal itu terlihat sejak Presiden China Xi Jinping memprakarsai Belt and Road Initiative atau Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 pada 2013.

Berita Terkait : Keren Nih! Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Luncurkan Hotel Kapsul PassGo-Digital

“Ini seperti pohon besar yang sudah tumbuh, karena kerja sama tadi. Saya lihat China mem­berikan teknologi terbaiknya, melakukan transfer teknologi dan mendirikan politeknik di berbagai industri,” jelasnya.

Tak hanya itu, Luhut juga membeberkan data betapa menguntungkannya kerja sama kedua negara ini. Defisit perda­gangan antara Indonesia dengan China terus menurun dari 17 miliar dolar AS pada 2019, menjadi hanya 2,5 miliar dolar AS pada 2021.

Berita Terkait : Fermentasi Diklaim Jadi Solusi Kunci Menutrisi Populasi Dunia

Kemudian, defisit neraca per­dagangan kedua negara dipredik­si sekitar 500 juta dolar AS atau kurang pada tahun ini.
 Selanjutnya