Dark/Light Mode

Supaya Optimal

Bandara YIA Masih Butuh Dukungan Penuh Seluruh Pemangku Kepentingan

Kamis, 1 Agustus 2019 06:00 WIB
Supaya Optimal Bandara YIA Masih Butuh Dukungan Penuh Seluruh Pemangku Kepentingan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (YIA) yang dibangun dan dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) memiliki peran yang cukup signifikan dalam mewujudkan konektivitas udara serta perkembangan perekonomian masyarakat Provinsi DI Yogyakarta serta Pulau Jawa bagian selatan. 

Untuk mengoptimalkan keberadaan YIA, beberapa langkah sedang dan akan dilakukan oleh beberapa pihak. Misalnya dengan memindahkan penerbangan dari Bandara Adisutjipto serta mempercepat pembangunan akses kereta api dan jalan tol menuju YIA. 

Optimalisasi juga dilakukan melalui rencana pengembangan sektor unggulan yang menjadi daya tarik utama Yogyakarta seperti pariwisata, kebudayaan, dan pendidikan.

Upaya-upaya lain perlu dilakukan dengan dukungan penuh seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat lokal maupun nasional agar YIA bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.

Baca juga : Masuk Pasar, Bank DKI Manjakan Pelaku Usaha Kecil Menengah

Hal tersebut menjadi simpulan diskusi publik “Optimalisasi Keberadaan Yogyakarta International Airport” yang diselenggarakan di Yogyakarta, 24 Juli 2019. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai perwakilan pemangku kepentingan baik di tingkat lokal maupun nasional. 

Hadir sebagai pembicara antara lain Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi, Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji, serta pemerhati kebijakan publik Agus Pambagio.

“Sebagai salah satu upaya optimalisasi, pada Oktober nanti akan terdapat pengalihan 66 penerbangan domestik luar Jawa dari Bandara Adisutjipto ke YIA. Saat ini terdapat total 188 penerbangan di Bandara Adisutjipto dan secara bertahap akan dipindahkan ke YIA,” ujar Devy Suradji. 

Saat ini, lanjut Devy, YIA baru melayani 10 penerbangan per hari. Namun seringkali terjadi bottle neck karena terkait permasalahan akses. Hal ini akan menjadi hal krusial ketika seluruh penerbangan dipindahkan dari Bandara Adisutjipto.

Baca juga : Golkar Sumut dan Aceh Bulatkan Dukungan Untuk Airlangga

Oleh karena itu, YIA masih memerlukan dukungan akses tambahan dari dan ke Yogyakarta, seperti jalur kereta api yang masuk kawasan bandara dan jalan tol. 

Danang Parikesit mengatakan, bahwa rencana pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA-Kulon Progo didukung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Rencananya proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 20,46 triliun ini akan dilelang tahun ini dan proses pembebasan lahan serta pengerjaan konstruksinya dapat dilakukan awal 2020.

Tol tersebut diharapkan dapat dioperasikan 2021 atau 2022. Pembangunan tol akan dibangun secara bertahap, dengan ruas Solo-Yogyakarta dibangun terlebih dahulu. 

Baca juga : Rekonsiliasi Dibangun dengan Kedepankan Kepentingan Bangsa

Danang mengatakan bahwa Gubernur DIY menyambut positif pembangunan jalan tol dengan penekanan keberaadaan tol yang justru mendorong pertumbuhan lokal.

“Atas permintaan untuk mendorong perekonomian lokal, BPJT bersama Direktorat Bina Marga mengkaji pembatasan pembukaan rest area di koridor jalan tol dan menitikberatkan pada pintu keluar tol sehingga pelaku usaha kecil bisa memperoleh kesempatan berusaha di rest area jalan tol. Kalau rest area di koridor tol, hanya badan usaha besar yang biasanya bisa menyewanya,” kata Danang. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.