Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indofood Bahas Bisnis Inklusif Dan Rantai Pasok Di B20

Senin, 14 November 2022 18:57 WIB
Direktur Indofood, Axton Salim. (Foto: Ist)
Direktur Indofood, Axton Salim. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) bangga menjadi bagian dari B20 Summit Indonesia 2022.

Direktur Indofood, Axton Salim mengatakan, tantangan saat ini menuntut solusi kreatif dari bisnis, tidak hanya untuk bertahan, tetapi terus berkembang. Covid-19, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik adalah beberapa tantangan baru-baru ini yang menimbulkan disrupsi. Gangguan ini berdampak pada

Menurut dia, hampir tidak ada negara yang kebal dari tantangan tersebut, termasuk Indonesia. Dengan populasi lebih dari 270 juta orang, Indonesia semakin memainkan peran yang lebih besar dalam rantai pasokan global baik sebagai eksportir maupun importir.

Baca juga : Menteri Bahlil Happy 3 Kesepahaman Investasi Disepakati Di G20

Menurutnya, Indonesia adalah produsen minyak nabati terbesar. Indonesia menghasilkan 20 persen dari produksi global dan menyumbang lebih dari 30 persen ekspor minyak nabati global. Namun, Indonesia tidak menghasilkan gandum dan menjadi importir gandum terbesar ke-11 di dunia.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Indofood terus memperkuat kemitraannya dengan UMKM lokal untuk membantu mengurangi dampak gangguan rantai nilai global (GVC) dan menciptakan perekonomian yang lebih tangguh. Menurut dia, membangun ketahanan petani lokal penting untuk menyeimbangkan impor dan pasokan lokal.

Contoh yang baik dari kemitraan publik-swasta adalah kemitraan sistem lingkaran tertutup. Model kemitraan tersebut meliputi dukungan Good Agricultural Practices (GAP), pemetaan risiko perubahan iklim, dan mitigasi melalui kemitraan publik swasta dengan pemerintah, petani, dan pemangku kepentingan terkait. Hal ini membantu mendiversifikasi opsi rantai pasokan dan telah terbukti membantu mengurangi gangguan GVC dan menciptakan ekonomi yang lebih tangguh.

Baca juga : Dukung Bisnis Berkelanjutan, Pertamina Perkuat Aspek ESG

“Dengan model bisnis inklusif, Indofood telah memberdayakan ribuan petani, UMKM, dan keluarganya. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan bagi Indofood sebagai Perusahaan, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat di sepanjang rantai nilai kami,” kata Axton Salim.

Untuk mengamankan pasokan bahan baku produksi, Indofood menjalin kemitraan dengan lebih dari 20.000 petani kentang, cabe, dan singkong, penyadap kelapa, dan peternak sapi perah, serta 48.000 petani plasma kelapa sawit. Indofood juga juga telah mengembangkan produksi benih kentang industri untuk mengurangi volume impor kentang.

“Ini adalah contoh bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya lokal – lahan, tenaga kerja, jam kerja untuk meningkatkan produksi lokal. Mudah-mudahan ini menjadi contoh yang bisa kita tiru pada tanaman, ternak, dan daerah lain, sehingga meningkatkan ketahanan lokal untuk ketahanan pangan sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat,” tambah Axton Salim.

Baca juga : Fenometer Bantu Politisi Pantau Tren Sosial Dan Politik Di Medsos

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.