Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Melani Suharli Sosialisasikan Pentingnya Inklusi Keuangan Bagi Pelaku UMKM
Senin, 10 Oktober 2022 12:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli menghadiri kegiatan sosialisasi Holding BUMN sebagai lokomotif kebangkitan ekonomi bangsa, di Hotel Amos Cozy, Jakarta Selatan, Sabtu (8/10).
Mengawali kegiatan sosialisasi bertema "Peran Terdepan BRI Dalam Mendorong Inklusi Keuangan” itu, politisi Partai Demokrat itu mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN, khususnya BRI, yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada konstituennya untuk mengikuti acara ini.
"Semoga sosialisasi ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat Dapil yang dihadiri dari berbagai tokoh masyarakat dan juga pelaku UMKM binaan saya di Jakarta Pusat dan Selatan," harap Melani saat memberikan sambutan.
Setelah itu, putri Pahlawan Nasional dr Johannes Leimena itu menjelaskan inklusi keuangan. Dijelaskannya, inklusi keuangan adalah kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman.
Baca juga : Sejahterakan Petani, Kementan Dukung Pengembangan Cabai Paku
Biayanya juga terjangkau, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengapa inklusi keuangan penting? Melani menerangkan, inklusi keuangan penting karena mampu memberikan banyak manfaat yang dapat dinikmati oleh masyarakat, regulator, pemerintah dan pihak swasta.
"Antara lain untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas sistem keuangan, mengurangi shadow banking atau irresponsible finance (pihak perantara keuangan yang memfasilitasi kegiatan perbankan tetapi tidak mematuhi regulasi yang berlaku," terangnya.
Diingatkan Melani, dalam dunia perbankan, ada dua hal penting yang perlu dilakukan. Yaitu, literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Baca juga : Musim Banjir, Prof. Tjandra Ingatkan Pentingnya Antisipasi Penyakit Menular
Literasi keuangan, merupakan tingkat pemahaman masyarakat mengenai produk maupun jasa keuangan. Sementara inklusi keuangan merupakan tingkat akses masyarakat terhadap produk maupun jasa keuangan.
"Dua hal ini penting diketahui dan dipahami masyarakat sebagai nasabah perbankan," beber Melani.
Bagaimana tingkat Inklusi keuangan di Indonesia? Melani mengungkapkan, indeks inklusi keuangan di Indonesia di 2021 mencapai 83,6 persen. Jumlahnya meningkat dari angka indeks 2020 sebesar 81,4 persen.
Baca juga : Kembangkan Pasar Modal, OJK Tekankan Pentingnya Perlindungan Investor
Beberapa indikator utama yang mendukung pencapaian ini meliputi peningkatan akses keuangan, akselerasi penggunaan jasa keuangan formal, dan semakin membaiknya kualitas jasa keuangan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya