Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jelang Pergantian Tahun
Ekonomi Kuat Bekal Hadapi Resesi Global
Sabtu, 17 Desember 2022 06:35 WIB
Sebelumnya
Adapun program yang dilakukan Pemerintah mulai dari percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemerintah juga akan menindaklanjuti beberapa komitmen investasi yang telah dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.
Beberapa komitmen, di antaranya komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 20 miliar dolar AS untuk energi bersih, komitmen Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan dana 500 juta dolar AS, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) berupa pendanaan 600 miliar dolar AS dari Negara G7, dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.
Baca juga : Mampu Tingkatkan Ekonomi, Airlangga Berpeluang Jadi Suksesor Jokowi
Setelah sukses dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, lanjut Airlangga, pada 2023 Indonesia juga akan mengemban Keketuaan ASEAN 2023 yang mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
“Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan stabil dan damai, dan diharapkan akan mendatangkan berbagai peluang serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia,” kata eks anggota DPR ini.
Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pada 2023 kebijakan fiskal akan tetap berfungsi sebagai shock absorber dan instrumen dalam mendukung reformasi struktural untuk fondasi bagi pembangunan jangka panjang.
Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya Konsensus Bersama Hadapi Tantangan Kebangsaan
“Secara konsisten, kita terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber, seperti yang sudah kita lakukan dalam dua tiga tahun terakhir,” kata Febrio dalam keterangannya, kemarin.
Pemerintah, lanjut dia, juga akan terus mendorong strategi mitigasi krisis yang lebih solid dengan mensinergikan bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan.
Untuk itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus mengoptimalkan APBN untuk melindungi masyarakat, dan mendukung sektor prioritas sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya