Dewan Pers

Dark/Light Mode

Bos OJK Pede Pasar Investasi Indonesia Tahun Ini Tetap Baik

Senin, 2 Januari 2023 16:19 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dengan kinerja bursa Indonesia yang lebih baik, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar optimistis, tahun ini pasar investasi Tanah Air tetap baik dan lebih bersemangat.

“Hal tersebut didorong oleh penguatan ekonomi yang terus berlangsung. Kita tidak akan ada istilah 'wait and see' pada investasi di Indonesia,” katanya dalam pembukaan perdagangan perdana bursa efek, Senin (2/1).

Dari catatannya, kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai sangat solid, setidaknya hingga akhir tahun 2022. Kinerja indeks harga saham gabungan alias IHSG saja meningkat 4 persen saat penutupan perdagangan bursa efek 2022.

Berita Terkait : Bos OJK: Pasar Modal RI Terbaik Di ASEAN, Ini Buktinya

Ditambah aktivitas perdagangan pasar modal di 2022 juga naik signifikan, frekuensi transaksi harian 1,31 juta kali transaksi, menjadi transaksi terbesar pada pasar modal di seluruh negara Asia Tenggara. Kapitalisasi pasar Bursa Efek juga mencapai Rp 9.500 triliun atau setara dengan 50 persen PDB Indonesia.

Ia menegaskan, prioritas ke depan, Indonesia harus terus memperkuat perekonomian dan daya tahan yang kuat. “Its all about investment, investment, and investment. Siap dan terus kita dorong untuk meraih momentum tersebut,” ajaknya.

Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga masih percaya diri untuk mengeruk modal di Bursa Efek Indonesia, terbukti dari data pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) tercatat ada 59 saham baru yang melantai di Bursa Efek.

Berita Terkait : 8 Negara Pelototi Traveler Dari China, Indonesia Bagaimana?

Investor juga terus bertambah, saat ini jumlah investor di pasar modal sudah mencapai 10,3 juta orang. Jumlah itu mengalami kenaikan 1.000 persen selama 5 tahun sejak 2017.

Mahendra menegaskan, capaian tersebut harus terus ditingkatkan. Mulai dari eningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas harus dilakukan.

“Ibaratnya itu peningkatan dilakukan agar kita bisa isi gelas yang kosong. Pasarnya masih sangat luas sekali dari populasi indonesia. Saat ini sampai 10,3 juta, namun hanya baru 4 persen dari populasi nasional. Tahun ini diharapkan terus ada peningkatan,” ujarnya.