Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Mantap, Leo/Daniel Juara Thailand Masters 2023
- Gilas PSS Sleman 2-0, Maung Bandung Puncaki Klasemen Lagi
- Nama Erick Paling Berkibar Di PPP, Cocok Buat Capres, Oke Juga Buat Cawapres
- Kopiko Jadi Sponsor Utama Kopiko F1 Powerboat, Ajang Kompetisi Skala Dunia
- Komunitas Milenial Pendukung Ganjar Gelar Lomba Pencak Silat Di Pulang Pisau
Pengamat INDEF Dukung Pemberian Insentif Kendaraan Listrik
Jumat, 6 Januari 2023 20:24 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Peneliti Institut for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov mendukung rencana pemerintah memberikan insentif atau subsidi pembelian kendaraan listrik. Pasalnya, kebijakan ini bisa menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan ramah lingkungan.
Menurut Abra, kebijakan ini harus segera dimatangkan, sebab dapat mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.
"Saya menilai insentif ini masuk akal dan bisa diterima. Dengan adanya insentif maka secara gradual konsumen beralih ke kendaraan listrik, karena kita kan tahu harga kendaraan listrik masih relatif mahal. Jadi saya mendukung," kata Abra.
Berita Terkait : Pengamat: Elektabilitas Tinggi, Erick Akan Jadi Rebutan Koalisi
Menurut Abra, wacana tersebut harus dimatangkan agar menuju ke arah yang lebih serius, yaitu dengan dibuatkan payung hukum yang dijadikan petunjuk teknis pelaksanaan pemberian insentif pembelian kendaraan listrik.
"Secara regulasi harus segera ada payung hukum atau aturan main terkait insentif ini. Termasuk kriteria kendaraan listrik apa saja yang layak mendapatkan insentif. Dari sisi nilai misalnya, kendaraan listrik yang sangat mahal ya tidak perlu insentif," tuturnya.
Abra juga memberikan catatan terhadap rencana pemberian insentif tersebut, yaitu penerapan subsidi energi terintegrasi khusususnya pada subsidi BBM.
Berita Terkait : Pengamat: Penerbitan Perppu Cipta Kerja Langkah Cerdas
Yaitu pengalihan subsidi BBM menjadi insentif untuk pembelian kendaraan listrik, hal ini juga dapat menghindari bertambahnya beban keuangan negara.
"Dengan adanya insentif ini akan ada pergeseran transportasi kendaraan pribadi dari yang sebelumnya menggunakan BBM menjadi listrik, sehingga subsidi energinya direlokasi dari BBM ke stimulus kendaraan listrik," ucapnya.
Agar lebih efektif, masyarakat nantinya diberikan dua pilihan yaitu stimulus pembelian kendaraan listrik atau subsidi BBM.
Berita Terkait : Gandeng PB PASI, MIND ID Dukung Prestasi Atletik Indonesia
"Itu akan menjadi pilihan masyarakat tapi kebijakan subsidinya harus terintegrasi. Jadi masyarakat tidak bisa menikmati dua subsidi, masyarakat akan memutuskan kendaraan mana yang akan menguntungkan untuk masyarakat," ucapnya.
Tags :
Berita Lainnya