Situasi Terus Membaik, Karyawan PT GNI Sudah Kembali Bekerja

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah bentrok antara pekerjaan WNI dan WNA pada Sabtu malam (15/1), situasi di PT GNI, Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng), kini sudah kondusif. Para karyawan pun sudah kembali bekerja. Namun demikian, dilakukan penjagaan ketat oleh polisi guna mengantisipasi adanya provokasi.

"Di depan pintu gerbang, petugas sekuriti dengan diawasi petugas TNI-Polri melakukan pemeriksaan ID card karyawan yang mulai masuk kerja," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, dalam keterangannya, Kamis (19/1).

Baca juga : Gandeng Moeldoko, Kans Airlangga Presiden 2024 Semakin Besar

Di lokasi PT GNI, tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia sudah berdamai dan kembali melakukan aktivitas normal. Polda Sulteng juga menyatakan bahwa tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asing yang bentrok di PT GNI, telah berdamai. Kedua belah pihak telah berbaur dan mulai bekerja.

"Kedua belah pihak sudah membaur secara harmonis melaksanakan aktivitas sesuai bidang pekerjaan masing-masing," terang Didik.

Baca juga : Laksmi De Neefe, Gaun Indah Berbuah Pujian

PT GNI merupakan perusahaan ekstraksi atau pemurnian bijih nikel (smelter) yang berdiri pada 2019. Perusahaan nikel tersebut memiliki target produksi hingga 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) setiap tahunnya.

PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba. PT GNI menghasilkan produk ferronickel yang kemudian diolah menjadi besi stainless yang digunakan untuk produksi stainless dan industri besi nickel alloy.

Baca juga : IMI Siap Sosialisasikan Penerapan Pembayaran Tol Non Tunai Nirsentuh

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulteng Habib Ali bin Muhammad Aljufr mengaku prihatin atas peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Sabtu lalu. Dirinya pun meminta semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa berakibat lebih besar.

“Karena, bagaimana pun kegiatan investasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat. Walaupun memang ada kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian itu,” ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.