Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Omzet UMKM Olahan Ikan Di Palangkaraya Naik 15,83 Persen

Kamis, 2 Februari 2023 22:30 WIB
Produk UMKM olahan ikan di Palangkaraya. (Foto: Istimewa)
Produk UMKM olahan ikan di Palangkaraya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meningkatkan omzet UMKM olahan ikan di Palangkaraya yang mengikuti program inkubasi hingga 15,83 persen.

Hal tersebut tidak lepas dari program inkubasi bisnis inovasi produk kelautan dan perikanan (Inbis-Invapro KP) yang digelar Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) salah satu UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP).

Salah satu UMKM yang mengikuti program tersebut adalah Perkumpulan Pramesti Malima Energi Fokus Sejahtera (PMEFS) Palangkaraya yang memiliki beragam varian produk seperti abon ikan lembaran, mie ikan, dan keripik kulit ikan (fish skin salted egg).

Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Ishartini mengatakan, program Inbis Invapro KP adalah salah satu upaya KKP membina UMKM dengan memberikan masa inkubasi selama 2 tahun.

"KKP memberikan bimbingan dan konsultasi pelayanan pengembangan usaha, pendampingan dalam kegiatan pengembangan usaha, fasilitasi perijinan berusaha dan sertifikasi mutu, pengembangan desain, kemasan, promosi dan pemasaran," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/2).

Baca juga : Sektor UMKM Indonesia Mampu Serap 97 Persen

Ishartini mengaku bersama jajarannya terus mengevaluasi program Inbis-Invapro KP agar lebih baik lagi. Untuk itu, akhir Januari lalu, tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menggelar evaluasi tenant Inbis-Invapro KP tahun 2021.

Poin-poin yang dievaluasi meliputi proses bimbingan teknis dan konsultasi pelayanan pengembangan usaha, pendampingan UMKM/tenant dalam kegiatan pengembangan usaha hingga fasilitasi perijinan berusaha dan sertifikasi bidang mutu.

"Termasuk juga dari sisi pemasaran, jangan sampai UMKM kita bekali terus di hilirnya dibiarkan. Tapi alhamdulillah, program yang berlangsung 2 tahun ini hasilnya bisa dinikmati UMKM," ujarnya.

Ketua UMKM PMEFS Akidah Wahyuni mengaku bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian program Inbis Invapro KP 2021.

"Alhamdulillah kami merupakan tenant yang bergabung pada tahun 2021 dan telah menerima fasilitasi kegiatan transfer teknologi pengolahan ikan," tuturnya.

Baca juga : Hari Ini, Rupiah Dibuka Melesat 0,08 Persen

Penambahan varian produk ini pun berdampak pada peningkatan omzet kelompoknya. Ia menyebut kenaikan omzet rata-rata mencapai 15,83 persen sepanjang tahun 2021-2022.

"Jadi bukan hanya produktivitasnya saja yang naik, tapi omzetnya juga," katanya.

Selain mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis, Wahyuni juga telah mengantongi berbagai sertifikasi seperti sertifikat Halal, SPPT SNI produk abon ikan, Sertifikat GMP/SSOP, Izin Edar (MD), dan diakhir masa inkubasi memperoleh Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP).

"Ilmunya dapat, dibimbing, dan diarahkan sertifikasinya, pokoknya mantap program ini," jelasnya.

Kepala BBP3KP Trisna Ningsih mengatakan, program Inbis Invapro KP sejak diluncurkan dari tahun 2016 sampai 2022 ini telah membina dan mendampingi sebanyak 83 UMKM yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten/kota di Indonesia.

Baca juga : Nataru, Trafik Broadband Telkomsel Naik 11,6 Persen

Selain fokus pada pengembangan usaha, Inbis Invapro KP juga menjadi dukungan program pemerintah dalam mewujudkan ketersediaan mutu produk hasil perikanan agar masyarakat umum dapat mengkonsumsi produk perikanan yang aman dan bermutu.

"Peserta ini diikuti 11 tenant terpilih yang mewakili 11 Kabupaten/kota dari 8 Provinsi. Mereka berasal dari Bandung, Bekasi, Bitung, Bontang, Depok, Mataram, Pangkalpinang, Palangkaraya. Kemudian peserta lainnya berasal dari Pasuruan, Pati, dan Purbalingga," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, faktor penting untuk mencapai pembangunan kelautan perikanan yaitu, dengan penerapan teknologi terbarukan, kesiapan sumber daya manusia agar usaha di sektor kelautan dan perikanan memiliki produktivitas tinggi, berdaya saing, dan efisien.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan input teknologi yang efisien, mutu produk yang terjamin, rantai sistem produksi yang efisien dari hulu hingga hilir dan sumber daya manusia yang kompeten. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.