Dark/Light Mode

Genjot Hilirisasi SDA

Airlangga Lakukan Groundbreaking Smelter Nikel Di Morowali

Jumat, 10 Februari 2023 20:59 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (memakai helm) melakukan groundbreaking smelter nikel PT Vale dan PT BNSI, di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (memakai helm) melakukan groundbreaking smelter nikel PT Vale dan PT BNSI, di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan hilirisasi industri yang dilakukan Pemerintah diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan ketidakpastian kondisi perekonomian global saat ini. Indonesia juga bertekad menjadi pemain kunci global dalam industri hilirisasi berbasis komoditas dengan mengurangi ekspor bahan mentah dan meningkatkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) di dalam negeri.

Salah satu komoditas dengan jumlah cadangan besar di Indonesia yakni nikel. Data US Geological Survey memperlihatkan, cadangan nikel Indonesia menempati peringkat pertama yakni mencapai 21 juta ton atau setara dengan 22 persen cadangan global. Produksi nikel Indonesia juga menempati peringkat pertama yakni sebesar 1 juta ton, melebihi Filipina (370 ribu ton) dan Rusia (250 ribu ton). Hilirisasi nikel juga telah terbukti berkontribusi positif dan di sepanjang 2022 telah berkontribusi 2,17 persen terhadap total ekspor non migas.

Bertempat di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (10/2), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Proyek Pertambangan dan Pengolahan Nikel Rendah Karbon Terintegrasi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI).

Baca juga : Terus Dukung Hilirisasi Industri, PLN Tambah Layanan Ke Smelter di Sulsel 170 MVA

Lokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi. Sedangkan lokasi pabrik pengolahan yang berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir. Alokasi total biaya investasi untuk proyek tersebut mencapai Rp 37,5 triliun, dengan kapasitas produksi mencapai 73 ribu ton per tahun.

“Saya berharap ini akan diikuti dengan peletakan batu-batu berikutnya. Insya Allah bisa diselesaikan dalam 2,5 tahun. Saya lihat kemampuan tim dan semangat yang ada, dengan proyek terlihat semuanya rapi dan tertata, saya yakin ini bagian dari manajemen yang baik,” ungkap Airlangga, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (10/2).

Smelter nikel yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan didukung sumber listrik yang berasal dari gas alam. Hal itu akan mengurangi emisi karbon dari keseluruhan operasi proyek dengan target hingga 33 persen pada 2030.

Baca juga : Perkuat Hilirisasi, Menteri ESDM Siapkan 17 Smelter Baru

“Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (Komisi VII DPR) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining. Indikator green economy itu mudah, kita lihat langitnya warna biru atau abu-abu. Kalau langit biru berarti sudah harmoni, hijau, dan baik,” jelas Airlangga.

Proyek ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah secara khusus dan pulau Sulawesi pada umumnya. Keberadaan proyek ini juga membantu menyerap sekitar 12 ribu hingga 15 ribu tenaga kerja saat masa konstruksi dan sekitar 3 ribu tenaga kerja saat operasional.

“Diharapkan ada multiplier effect yang didapatkan masyarakat dari kegiatan ini, dan masyarakat bisa terlibat pada ekosistem pengembangan industri yang ada di Morowali. Pertumbuhan yang cepat akan diikuti kesejahteraan masyarakat, karena investasi artinya adalah lapangan kerja. Saya menghimbau agar korporasi mengirim sebanyak-banyaknya pemuda-pemudi di sekitar sini untuk pendidikan dan pelatihan, sehingga nanti bisa bekerja di perusahaan ini,” tutup Airlangga.

Baca juga : Bomba Grup Ground Breaking Pembangunan CPP di Muara Enim

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga groundbreaking Pelabuhan Bahomotefe, Ke depannya, jika sudah beroperasi, akan bisa mendukung konektivitas antarwilayah sehingga mampu mengakselerasi rantai logistik bahan tambang yang sudah diberikan nilai tambah hilirisasi.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.