Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dari Kamboja Sampai Ke Thailand

Kini, Airlangga Lah Yang Selalu Nempel Ke Jokowi

Sabtu, 19 November 2022 07:55 WIB
Momen Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi saat KTT G20 di Bali. (Foto: Instagram Airlangga)
Momen Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi saat KTT G20 di Bali. (Foto: Instagram Airlangga)

RM.id  Rakyat Merdeka - Biasanya, Presiden Jokowi selalu didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti kegiatan-kegiatan internasional. Namun, kali ini, yang nempel terus adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sepekan terakhir, Jokowi mengikuti agenda yang padatnya luar biasa. Mulai dari mengikuti KTT ASEAN di Kamboja, menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali, dan menghadiri KTT APEC di Thailand. Dari tiga agenda itu, Airlangga selalu mendampingi Jokowi.

Kemarin, Airlangga berada di Bangkok, Thailand, untuk mendampingi Jokowi di KTT APEC atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Dalam rangkaian acara itu, Airlangga menemani Jokowi saat bertemu Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Dalam pertemuan dengan Ardern, Jokowi membahas kerja sama ekonomi kedua negara yang masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan dengan target mencapai Rp 40 triliun pada 2024. Jokowi mengajak Ardern mendorong implementasi Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru, khususnya untuk meningkatkan perdagangan.

Baca juga : Kinerja Ekonomi Moncer Kerek Elektabilitas Airlangga Di Kalangan Pemilih Perempuan

Sebelum terbang ke Bangkok, Airlangga menjadi salah satu menteri yang paling sibuk di KTT G20 Bali dan di KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja. Di KTT G20, Airlangga sibuk menjalin komunikasi dengan para petinggi dunia.

Pada Selasa (15/11) misalnya, Airlangga secara langsung bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Keduanya bertemu di sela acara Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dalam rangkaian KTT G20. Pada KTT G20 ini, Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia dan Inggris mengeluarkan pernyataan bersama dalam mewujudkan Kemitraan Transisi Energi Adil (JETP).

Airlangga juga menjadi kepercayaan Jokowi untuk mendampinginya saat bertemu Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membuat MoU tentang kerja sama ekonomi berkelanjutan.

Airlangga juga menyertai Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (14/11). Pertemuan itu menghasilkan MoU kesepakatan antara kedua negara untuk meningkatkan progres kerja sama di bidang pertahanan, kehutanan, dan lingkungan hidup.

Baca juga : Andi Gani: Setelah Airlangga, Musra Bakal Temui Prabowo

Di hari yang sama, Airlangga juga mendampingi Jokowi dalam acara Korea-Indonesia Business Roundtable yang dihadiri Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah nota kesepahaman, antara lain kerja sama Jakarta MRT 4, pembangunan IKN, digital dan ekonomi hijau..

Bersama Jokowi, Airlangga juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen di Nusa Dua, Bali. Sementara, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Airlangga menemani Jokowi dalam menyukseskan KTT G20 agar menghasilkan sebuah deklarasi bersama.

Direktur Eksekutif Centre of Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengatakan, Airlangga memang menjadi salah satu kepercayaan dalam acara-acara internasional ini. Makanya, ke mana Jokowi pergi, Airlangga selalu mendampingi.

Kondisi ini, kata Herry, akan menguntungkan Airlangga secara elektoral menjelang 2024. Elektabilitasnya akan terdongkrak sejalan dengan kesuksesan kegiatan tersebut. "Acara G20 ini bisa menjadi marketing politik yang kemudian menjadi nilai plus dari kerja-kerja menteri tersebut," kata Herry, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Pengamat Akui Keberhasilan Lawatan Airlangga Hartarto Ke AS

Kendati demikian, menurut Herry, kinerja Airlangga itu tidak akan maksimal jika mesin politik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Partai Golkar tidak mengkampanyekan hal tersebut ke masyarakat. Maka dari itu, Herry menyarankan KIB dan Partai Golkar untuk memaksimalkan kampanye kinerja Airlangga saat G20 dan event internasional lain.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.