KSP Moeldoko Apresiasi Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko mendukung kesinambungan peran PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terhadap penguatan ketahanan pangan nasional. Yakni, melalui penyediaan pupuk berkualitas secara memadai bagi petani di Indonesia.

Moeldoko menambahkan, ketahanan pangan merupakan salah satu fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi isu global, terkait krisis pangan.

Menurutnya Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi guna menjamin ketercukupan pangan dalam negeri. Sekaligus, memberikan kontribusi terhadap kebutuhan pangan dunia.

Baca juga : Ekonomi Perubahan Iklim Perkuat Kolaborasi Pusat Dan Daerah

Ketersediaan pupuk, lanjut Moeldoko sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil pertanian dan pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan.

"Sektor pupuk memiliki implikasi luar biasa, terhadap ketahanan pangan yang digalakkan Pemerintah. Sebab tanpa ada kecukupan pupuk, maka pendapatan petani pun akan terpengaruh bahkan menurun," ujarnya, melalui siaran pers, Senin (6/3).

Ia menilai, hal itu akan menyebabkan munculnya kemiskinan baru yang ujungnya berpengaruh pada indeks pembangunan manusia.

Baca juga : Lestarikan Kain Tradisional, Pupuk Indonesia Luncurkan Buku Wastra & Seni Berkain

Karenanya, ketersediaan dan ketepatan waktu distribusi pupuk untuk tanaman pertanian, menurut Moeldoko penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Ia mengimbau, Pupuk Kaltim dapat terus meningkatkan performa dan penguatan kapasitas bisnis dalam mendukung terpenuhinya kebutuhan pupuk dalam negeri. Sehingga, mampu meningkatkan kontribusi terhadap kemajuan pertanian di Indonesia.

Moeldoko menjelaskan, meski dihadapkan pada beragam tantangan seperti kondisi geopolitik, yang mempengaruhi harga hingga pasokan gas untuk bahan baku, namun tidak menyurutkan upaya Pupuk Kaltim untuk terus menjaga kinerja, demi memenuhi ketersediaan pasokan pupuk di daerah.

Baca juga : Pupuk Indonesia Luncurkan Buku Wastra Nusantara Dan Seni Berkain

"Tantangan itu perlu ada, dan harus dihadapi agar kita memiliki daya tahan kuat untuk menjadi pemenang. Begitu juga jika berbicara pupuk, sesuatu yang tidak dapat ditunda karena menyangkut kebutuhan pangan rakyat Indonesia," katanya.

Selain itu, seiring tingginya kebutuhan beras untuk pangan dalam negeri yang mencapai 2,5 juta ton per bulan, maka Pemerintah secara kontinyu terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian agar lebih optimal.

Pemerintah juga, terus melakukan diversifikasi pertanian agar masyarakat tidak terus bergantung pada komoditas padi, tapi bisa dikembangkan pada produktivitas lainnya seperti jagung.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.