Dark/Light Mode

Dorong Pabrik CPO Mini, BPDPKS, DPR Dan Aspekpir Gelar Bimtek Sawit Baik

Selasa, 14 Maret 2023 19:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Djohan dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) memperkenalkan kebaikan sawit di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kebaikan sawit dikenalkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sawit Baik dengan tema Membangun UMKM Berdaya Saing dengan Memanfaatkan Kebaikan Kelapa Sawit dan Optimalisasi Teknologi Digital yang digelar Minggu (12/3).

Kegiatan yang digelar di Gedung Pertemuan Kecamatan Sadaniang, Mempawah, Kalbar itu menghadirkan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Djohan sebagai pembicara kunci.

Sedangkan dari BPDPKS hadir secara virtual Kepala Divisi UKMK Helmi Muhansyah.

Baca juga : Pergantian Wakil Ketua MPR, PKS Usulkan Segera Gelar Rapat Gabungan

Narasumber lainnya adalah Wakil Ketua DPP Aspekpir Agus Sutarman, Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura Ganjar Oki Widhanarto, dan dari Perwakilan dari Dinas PKPP Kabupaten Mempawah.

Daniel berharap, Bimtek Sawit Baik dapat memberi manfaat kepada seluruh peserta, khususnya dalam rangka mendorong pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat atau PSR di Kabupaten Mempawah.

"Program PSR ini, kita dorong karena beberapa hal," tuturnya, dikutip Selasa (14/3). 

Menurutnya, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan semua petani rakyat di daerah penghasil sawit. Untuk itu, dalam PSR itu, yang perlu dilakukan adalah memastikan bibit yang ditaham adalah bibit unggul.

Baca juga : Dorong Kualitas Talenta Milenial, Bank Mandiri Gelar My Digital Academy

"Kalau misalnya ada petani sawit yang hasilnya hanya 1,5 ton per hektare, melalui PSR bisa meningkat di atas 2,5 ton per hektare," cetus politisi PKB itu.

Selain itu, Bimtek juga dilakukan untuk mendorong agar petani sawit rakyat yang belum mendapat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dapat mengurusnya.

Hal ini bisa dikawal bersama agar petani sawit dapat segera mendapatkan sertifikat ISPO. Mengingat hal ini menyangkut kesempatan bagi petani untuk mendapatkan harga produk TBS yang tinggi.

Di sisi lain, ke depan, petani di Kalbar juga tidak hanya bekerja keras menghasilkan TBS, tetapi bisa menguasai industri sawitnya.

Baca juga : Bangun Pabrik AC Senilai 3,3 T, Daikin Target Produksi 1,5 Juta Unit Tiap Tahun

Tidak hanya menjual TBS, tetapi juga CPO sehingga pihaknya mendorong petani dalam bentuk koperasi untuk memiliki pabrik CPO mini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.