Dark/Light Mode

Delta Dunia Makmur Catatkan Pendapatan Rp 24 T di 2022, Naik 71 Persen

Rabu, 15 Maret 2023 20:28 WIB
Staf BUMA tengah meninjau operasional pertambangan di salah satu situs operasionalnya. (Foto: Delta Dunia Makmur)
Staf BUMA tengah meninjau operasional pertambangan di salah satu situs operasionalnya. (Foto: Delta Dunia Makmur)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Persero) berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang 2022 dan membukukan pendapatan (revenue) sebesar 1,554 miliar dolar AS atau sekitar Rp 24 triliun. Angka ini meningkat 71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar 29 juta dolar AS atau sekitar Rp 448,1 miliar. Selain itu, Perseroan membagikan total dividen sebesar 5,15 juta (sekitar Rp 79,8 miliar) atau setara dengan Rp 10,17 per saham. EBITDA perseroan mencatatkan posisi yang lebih baik, yaitu sebesar 365 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,6 triliun, naik 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja mengatakan, selain meningkatnya produksi dari Indonesia dan harga batu bara global, pencapaian kinerja positif perusahaan di sepanjang 2022 menunjukkan keberhasilan strategi diversifikasi yang dijalankan mulai kuartal IV-2021 dan sepanjang tahun lalu. Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama dengan mengakuisisi BUMA Australia di Desember 2021.

Baca juga : Gelar RUPST, Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 24,7 Triliun

“Sejak diakuisisi, nilai kontrak jasa pertambangan dari BUMA Australia meningkat sebesar empat kali lipat, dari sebelumnya 0,6 miliar dolar Australia (Rp 6,1 triliun) menjadi 2,3 miliar dolar Australia (Rp 23,6 triliun). Volume produksi konsolidasi juga meningkat signifikan, dibuktikan dengan overburden removal sebesar 547 juta Bank Cubic Meter (BCM), naik signifikan sebesar 68 persen dibandingkan periode 2021. Sementara produksi batu bara perseroan naik sebesar 87 juta ton atau naik 61 persen secara year-on-year dibandingkan 2021,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (15/3).

Sepanjang 2022, berbagai aktivitas diversifikasi Perseroan menghasilkan portfolio usaha yang lebih beragam: 13 persen operasional pertambangan metallurgical coal di Australia, 87 persen operasional pertambangan thermal coal. Ke depannya, Perseroan berkomitmen untuk terus memperluas diversifikasi usaha, meningkatkan aktivitas rehabilitasi situs tambang, serta mengembangkan bisnis infrastruktur di Indonesia.

Catatan lain yang menunjang kinerja positif sepanjang 2022 adalah aksi Perseroan yang melanjutkan buyback saham sebanyak 712 juta lembar saham, merepresentasikan 8,3 persen dari saham yang dimiliki Perseroan hingga 31 Desember 2022. Aksi buyback terus berlanjut hingga per 14 Maret 2023, jumlahnya bertambah menjadi 842 juta lembar saham, merepresentasikan 9,8 persen dari saham yang dimiliki Perseroan.

Baca juga : BP Tapera Raih LHP Kepatuhan Pengelolaan FLPP TA 2022 dari BPK

Selain itu, pada November 2022, Perseroan berinvestasi sebesar 3 juta dolar AS (Rp 46,5 miliar) ke Asiamet Resources Limited (ARS) melalui penambahan modal emiten (private placement), dan penambahan kepemilikan saham (shareholding) dari 15,3 persen menjadi 24,2 persen. “Investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk menyelesaikan studi kelayakan yang bankable untuk Proyek Tembaga Beruang Kanan Main (BKM), pembiayaan proyek lanjutan untuk pengembangan BKM, dan modal kerja perusahaan. Strategi kami ke depannya adalah terus mencari peluang dari komoditas yang memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan (future-facing commodities/FFCs),” ujar Ronald.

Seluruh pencapaian ini juga dilandasi komitmen terhadap Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang kuat. Pada 2022, Perseroan mencatat sejumlah keberhasilan terkait komitmen ESG, yaitu secara konsisten selama tiga tahun berturut-turut mempertahankan intensitas karbon di level 0.016 ton CO2e/ton produksi walaupun volume produksi meningkat, mengadopsi bahan bakar B30 untuk unit alat berat sejak 2019, dan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dalam mengelola limbah. Selain itu, 40 persen dari total armada truk yang dioperasikan BUMA Australia merupakan diesel electric-drive truck yang memiliki emisi karbon dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah.

Perseroan juga menganggarkan Rp 19,5 miliar pada 2022 untuk program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan inisiatif lainnya di masyarakat. Salah satu inisiatif Perseroan adalah kerja sama BUMA, anak perusahaan Perseroan, dengan SMK untuk pengadaan program yang menghasilkan lulusan yang siap kerja. Melalui kegiatan ini, BUMA merekrut 1.464 siswa yang bertalenta untuk dipersiapkan menjadi operator dan mekanik. Lewat kerja sama ini, Perseroan dan BUMA turut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di antara lulusan SMK dan sekaligus memenuhi kebutuhan SDM bagi industri pertambangan.

Baca juga : Perpustakaan Harus Antarkan Indonesia Jadi Negara Produsen

“Kami berkomitmen untuk terus menerapkan langkah-langkah strategis di seluruh wilayah operasional kami untuk mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan, dengan mengadopsi prinsip-prinsip keunggulan operasional berbasis teknologi dengan fokus ESG yang kuat, dan diversifikasi menuju portfolio ekonomi berkelanjutan yang rendah karbon,” tutup Ronald.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.