Dark/Light Mode

Top, Telkom Raup Pendapatan Rp 147,31 Triliun Sepanjang 2022

Sabtu, 25 Maret 2023 15:38 WIB
Markas Telkom Group di Jakarta.
Markas Telkom Group di Jakarta.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup kinerja tahun 2022 dengan kinclong. Pendapatan, laba sebelum bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA), maupun laba bersih operasional perseroan tumbuh positif. 

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menyampaikan, Telkom berhasil membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 147,31 triliun, atau tumbuh sebesar 2,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat, sebesar Rp 78,99 triliun atau tumbuh 4,3% YoY dengan laba bersih operasi Rp 25,86 triliun atau tumbuh 7,7% YoY.

“Alhamdulillah, Telkom dapat menutup tahun 2022 dengan cukup baik, baik dari aspek kinerja keuangan maupun operasional. Pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” ujar Ririek dalam keterangan persnya Sabtu (25/3)

Pada segmen Mobile, lanjut Ririek , Telkomsel sebagai unit usaha Telkom membukukan pendapatan Rp 89,04 triliun atau tumbuh 1,8% dari periode sebelumnya. Digital Business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 81,9% dari total pendapatan. 

Baca juga : Tumbuh 7 Persen, MPMX Raih Pendapatan Hingga Rp 12,7 Triliun

Segmen ini tumbuh positif 6,9% YoY mencapai Rp 72,93 triliun dibanding periode yang sama di tahun 2021. Telkomsel telah melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7% YoY menjadi 16.426.853 TB dan konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1% YoY.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan mobile sekaligus memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, Telkomsel secara resmi menjadi pemenang lelang frekuensi 2,1GHz dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada November 2022 lalu. 

Sementara itu, investasi Telkomsel di GoTo juga menghasilkan synergy value yang cukup baik bagi perusahaan. Di antaranya integrasi MyTelkomsel dan GoPay untuk meningkatkan user experience penggunaan produk digital, integrasi layanan Telkomsel MyAds serta platform GoBiz untuk membantu digitalisasi UMKM, kemudahan bagi mitra Gojek untuk menjadi mitra reseller Telkomsel, dan lainnya.

Pada segmen Consumer, pendapatan IndiHome mencapai Rp 28 triliun atau tumbuh positif 6,4% dari periode sebelumnya dengan kontribusi 19,0% dari total pendapatan perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50%. Adapun 90% pendapatan IndiHome ini dikontribusi pelanggan segmen Consumer dan selebihnya dari segmen Enterprise. 

Baca juga : Dyandra Cetak Pendapatan Rp 1,2 T Pada 2022

Di tahun 2022, pertumbuhan pelanggan IndiHome sebesar 7,1% dari akhir tahun lalu menjadi 9,2 juta pelanggan, 63%, di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37% pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome cukup stabil pada kisaran harga Rp268 ribu, didukung oleh pendapatan dari add- ons yang tumbuh 10,4% YoY.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 19,2 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Segmen ini mencatat pertumbuhan kinerja kuartalan yang cukup signifikan pada triwulan keempat 2022 sebesar 9,3% YoY. 

Telkom sebagai BUMN di Industri telekomunikasi terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, dan terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan. Sementara itu, pendapatan segmen Wholesale and International tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp 15,4 triliun dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Pada bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom mengukuhkan posisi sebagai perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kepemilikan menara telekomunikasi, melalui kepemilikan sebanyak 35.418 unit tower dengan tenancy ratio 1,47x. 

Baca juga : Kinerja Mandiri Moncer

Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun atau tumbuh 12,5% YoY, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5% dan 29,3%.

Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp 34,2 triliun atau 23,2% dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.