Dark/Light Mode

Gandeng CEEC Dan BTIIG

PLN IP Kembangkan 5.000 MW Captive Power Di Kawasan Industri Morowali

Senin, 29 Mei 2023 16:39 WIB
Penandatanganan nota kesepahaman PLN Indonesia Power (IP) dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG). (Dok. PLN IP)
Penandatanganan nota kesepahaman PLN Indonesia Power (IP) dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG). (Dok. PLN IP)

RM.id  Rakyat Merdeka - PLN Indonesia Power (IP) menjalin kerja sama dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG).

Kerja sama dilakukan untuk mengembangkan Captive Power hingga 5000 Mega Watt di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menegaskan, PLN Group terus berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik nusantara. Termasuk di Kawasan industri Baoshuo dengan mengembangkan pembangkit ramah lingkungan.

Hal ini juga merupakan upaya yang dilakukan PLN Group Bersama calon mitra strategis dalam rangka peningkatan pembangunan yang berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga : Bamsoet Gandeng Investor Asing Kembangkan Blackstone Paradise Di Mandalika

"Kami berkomitmen menyediakan pasokan listrik sesuai kebutuhan Baoshuo dengan pengembangan PLTA dan PLTS tahap 1. Dengan estimasi kapasitas 5.000 MW dan tahap pengembangan selanjutnya di Sulawesi,” ujar Darmawan.

Darmawan berharap melalui Kerjasama ini, baik bisnis CEEC maupun PLN di bidang ketenagalistrikan kedepan bisa saling menguatkan.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra dengan Vice President Director CEEC, Ms. Yuan Yingli dan President Director BTIIG, Cai Zheng yang yang disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

Hadi ikut menyaksikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Dan Komisaris Utama PT PLN (Persero), Amien Sunaryadi beserta jajaran Direksi dari PLN, CEEC dan BTIIG.

Baca juga : OJK Gandeng Dukcapil Tingkatkan Pengawasan Industri Jasa Keuangan

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan CEEC merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China.

Perusahaan ini juga berkompeten dalam pengembangan green energy. Sehingga kata dia, kerja sama ini diharapkan dapat mengakselerasi proyek captive power.

PLN IP sebagai Generation Company terbesar se-Asia Tenggara terus berupaya untuk kembangkan EBT di Indonesia, serta dalam rangka mendukung target pemerintah untuk wujudkan 23 persen EBT di tahun 2025.

"Kami bersama dengan CEEC yang merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China dan berkompeten dalam pengembangan green energy akan berkolaborasi mewujudkannya,” ungkap Edwin.

Baca juga : Telkom Gandeng ITB dan Unpad Kembangkan Talenta Digital Anak Bangsa

Kedepannya PLN Indonesia Power juga akan menyediakan suplai green energy secara bertahap dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan di sekitar lokasi.

"Seperti PLTA, PLTS dan PLTB yang cukup tersedia di Sulawesi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Industri BTIIG," imbuhnya.

Hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.