Dark/Light Mode

Andil PTPN Group Di Tengah Kesuksesan Petani Tebu

Selasa, 13 Juni 2023 11:51 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekitar 14 tahun yang lalu, Teguh Cahyono hanyalah pekerja di perusahaan kontraktor bangunan dengan gaji Rp 1,6 juta per bulan.

Meski pendapatannya tidak besar, pekerjaan tersebut terus dia tekuni. Wajar, Cahyono hanya lulusan SMK.

Sehingga harus berpikir dua kali jika ingin keluar dari sumber nafkah yang telah digelutinya sejak 2005 tersebut.

Namun, seiring meningkatnya kebutuhan, pada akhir 2009, Cahyono memberanikan diri ikut ajakan orang tuanya, bekerja di perkebunan tebu, dan beralih profesi menjadi petani tebu.

"Saat itu saya juga belum punya ilmu bagaimana bertani tebu yang baik," akunya di Bondowoso, kemarin.

Saat merintis sebagai petani pada 2010 lalu, Cahyono hanya mengelola lahan seluas 2 hektare (ha) yang disewa Rp 2,5 juta per ha per tahun.

Baca juga : PalmCo Diyakini Tingkatkan Kemitraan Dan Kesejahteraan Petani

Itu pun, tanah yang dikelolanya merupakan lahan berbatu yang ditanami pohon jati. Berbekal ilmu yang didapat dari internet, ia mencoba melakukan upaya penggemburan.

"Jadi, di tahap pertama sampai musim panen ketiga, saya melakukan eksperimen pupuk terlebih dahulu," tuturnya.

Berkat kegigihannya, tahun demi tahun, Cahyono mendapatkan hasil yang baik dan terus memperluas lahan tebunya, hingga mencapai 80 ha.

Keberhasilannya terletak pada konversi lahan sengon dan jati menjadi lahan tebu yang produktif. Meski lahan awal yang dikelolanya berbatu dan tanahnya tidak subur, ia berhasil mencapai produktivitas tebu yang luar biasa.

Yakni sekitar lebih dari 185 ton per ha, jauh di atas rata-rata Indonesia yang hanya sekitar 75 ton per ha. Kunci kesuksesan lainnya adalah praktik bertani yang tepat, penggunaan bibit berkualitas, pemupukan yang lengkap, dan penyediaan air dari sumur bor.

Dengan asumsi rendemen tebu 8,5 persen, Cahyono bisa menghasilkan sekitar 15,7 ton gula per ha, lebih dari tiga kali lipat rata-rata produksi gula di Indonesia.

Baca juga : Dolar Melorot, Rupiah Perkasa Pagi Ini

Perjanjian bagi hasilnya 70:30 persen, sehingga ia mengantongi 10,99 ton gula atau setara dengan Rp 132.979.000.

Cahyono juga mendapatkan tambahan pendapatan dari bagi hasil tetes 3 persen per kuintal tebu, yang menambahkan Rp 11.100.000. Dengan demikian, total pendapatan Teguh mencapai Rp 144.079.000.

Setelah mengurangi biaya sewa lahan, tanam, pemeliharaan, dan ongkos tebang muat angkut, Teguh memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 62.119.000 per hektare per tahun.

"Dari penghasilan itu, sebagian buat operasional kebun, buat keperluan sehari-hari, dan sisanya buat perluasan sewa,” ujarnya.

Kini, pria 39 tahun itu bisa hidup dengan mapan. Yang lebih mengagumkan, dari hasil penjualan gula pertamanya, Cahyono mendonasikan sebuah kulkas kepada masjid setempat.

"Iya itu waktu pertama kali panen produktif. Dan Alhamdulillah saat ini setiap panen saya usahakan untuk bisa membantu masyarakat sekitar," tuturnya.

Baca juga : BPBD Muba Gelar Sosialisasi Cegah Kebakaran Hutan

Kesuksesannya mengelola lahan berbatu menjadi lahan tebu produktif ia tularkan kepada masyarakat di Desa Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso.

Saat ini, sudah ada empat orang binaannya yang sudah merasakan manisnya menjadi petani tebu.

Cahyono mengakui, kesuksesan tersebut tak lepas dari peran serta dan dukungan dari PTPN Group, melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)/SugarCo, termasuk yang berkaitan dengan biaya garap dan pembelian hasil panen.

"Selama ini pola kemitraan kita berjalan dengan baik. Kami berharap, ke depan harga gula bisa terus naik dan harga pupuk juga bisa lebih rendah lagi, sehingga kami sebagai petani lebih semangat," tandas Cahyono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.