Dark/Light Mode

BNI Optimalisasi Aturan Tangkap Potensi DHE Di Dalam Negeri

Rabu, 19 Juli 2023 13:41 WIB
BNI terus mengoptimalkan aturan tangkap potensi devisa hasil ekspor di dalam negeri. (Ilustasi BNI)
BNI terus mengoptimalkan aturan tangkap potensi devisa hasil ekspor di dalam negeri. (Ilustasi BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memanfaatkan momentum penempatan devisa hasil ekspor dalam negeri untuk penguatan dana valuta asing.

Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang mewajibkan devisa hasil ekspor (DHE) minimal 30 persen ditempatkan ke dalam sistem keuangan Indonesia selama minimal tiga bulan.

Aturan ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2023, dan diperuntukkan bagi barang ekspor, salah satunya dari sektor perikanan.

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE Dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).

Baca juga : Ganjar Creasi Berkomitmen Tingkatkan Generasi Muda Di Malang Melek Digital

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan, BNI siap mendukung implementasi PP terbaru terkait DHE SDA ini.

Perseroan yakin, PP ini akan memberikan dampak positif kepada sistem keuangan Indonesia dan kepada BNI, karena keharusan penempatan dana di dalam negeri dapat menambah likuiditas valas di perbankan.

"Adanya aturan bahwa eksportir akan menyimpan dana DHE SDA sebanyak 30 persen pada rekening di Dalam Negeri dengan minimal penempatan selama tiga bulan. Harapannya, dana tersebut dapat tetap berada di bank dan dapat menambah likuiditas valas bank," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7).

Okki melanjutkan, perseroan saat ini telah memperkuat sistem digital treasury sehingga dapat mengakomodir kebutuhan transaksi yang cepat dari para eksportir.

Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota 15 Juli, Hadir Di City Mall Pasar Baru

Di samping itu, perseroan juga tengah menyiapkan program untuk dapat menarik lebih banyak penempatan dana DHE dari para eksportir.

"Tentunya, kombinasi sistem dan program akan kami jalankan untuk dapat mensukseskan program pemerintah ini. Pada awal Agustus, kami juga akan mulai melakukan banyak pertemuan dengan para eksportir agar implementasi program pemerintah ini menjadi lebih optimal," ujarnya.

Okki juga menekankan, BNI adalah bank milik negara yang proaktif dalam mendorong ekspor melalui program BNI Xpora.

BNI membangun basis produksi yang kuat bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), agar mereka dapat naik kelas dan Go Export.

Baca juga : SIM Keliling Tangerang Kota 13 Juli, Hadir Di 2 Lokasi

Dengan proses yang cepat, persyaratan yang mudah, dan biaya yang kompetitif, BNI mampu memenuhi kebutuhan transaksi dan pembiayaan bagi para eksportir dalam negeri.

Melalui jaringan kantor luar negeri di tujuh negara, BNI juga berhasil membentuk komunitas diaspora yang menjadi penghubung antara produk UMKM dan pembeli di seluruh dunia.

"Tentunya, semua hal ini dapat terwujud berkat dukungan yang konsisten dari Kementerian BUMN yang terus mendorong BNI untuk membantu UMKM naik kelas dan Go Ekspor, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan kinerja ekonomi Indonesia," pungkas Okki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.