Dark/Light Mode

Kerek Ekonomi Global, Perry Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Anggota G20

Rabu, 19 Juli 2023 14:02 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo. (Foto: Ist)
Gubernur BI Perry Warjiyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 mendorong peningkatan koordinasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.

Diskusi tersebut mengemuka dalam Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Minister and Central Bank Governors Meeting/3rd FMCBG) di bawah Presidensi G20 India, di Gandhinagar, India, pada 17-18 Juli 2023.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut. 

Baca juga : Milenial Ganjar Gelar Perlombaan Menganyam Ketupat Di Ketapang

Pada sesi pertama, dalam pembahasan perekonomian global, Perry berkesempatan menjadi pembicara utama dan menekankan sejumlah hal. Pertama, respons kebijakan yang tepat merupakan kunci untuk memitigasi risiko spillover negatif dari kondisi ekonomi-keuangan negara maju dan memastikan stabilitas ekonomi di negara berkembang, termasuk Indonesia. 

“Dalam hal ini, Indonesia memandang bank sentral perlu mengadopsi bauran kebijakan (policy mix) dengan menggunakan kombinasi berbagai kebijakan seperti suku bunga, intervensi valuta asing, insentif likuiditas melalui kebijakan makroprudensial, dan capital flow management  secara konsisten,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (19/7). 

Kedua, Perry menekankan, pentingnya sinergi. Hal ini dilakukan BI bersama Kementerian Keuangan untuk mendorong koordinasi kebijakan fiskal dan moneter dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dan stabilitas keuangan nasional. 

Baca juga : Beri Kuliah Mahasiswa S3, Bamsoet Ingatkan Pentingnya TAP MPR Atasi Kebuntuan Politik

Kunci penerapannya adalah melalui konsistensi, inovasi, dan sinergi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia. “Be the change that you wish to see in the world," pungkas Gubernur Perry mengutip Mahatma Gandhi untuk menyerukan semangat pemulihan ekonomi global. 

Dalam pertemuan tersebut, anggota G20 membahas berbagai agenda, yaitu perekonomian dan kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, keuangan berkelanjutan, investasi infrastruktur, regulasi sektor keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional. 

Dalam diskusi perekonomian global, berbagai negara masih menyoroti bahwa ketidakpastian prospek ekonomi masih terus berlanjut akibat berbagai faktor. Termasuk inflasi yang persisten dan ketegangan geopolitik. 

Baca juga : Kerek Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Kembangkan Sektor Pertanian

Pada agenda arsitektur keuangan internasional, anggota G20 menyoroti beberapa isu, antara lain isu jaring pengaman keuangan internasional, utang global, dan aliran modal berkelanjutan. Lebih lanjut, pada agenda regulasi sektor keuangan, anggota G20 mendiskusikan kerangka kebijakan, supervisi, dan monitoring aktivitas aset kripto agar risiko dari aset kripto dapat termitigasi dengan baik. 

Sementara itu pada isu inklusi keuangan, telah disepakati rencana aksi inklusi keuangan, termasuk penguatan literasi keuangan digital dan perlindungan konsumen, yang akan menjadi peta jalan bagi percepatan inklusi keuangan bagi individual dan UMKM. Anggota G20 juga menyepakati rekomendasi penguatan infrastruktur digital (digital public infrastructure) sebagai komponen penting untuk memajukan inklusi keuangan. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.