Dark/Light Mode

Pertamina Gaet Fairatmos Kembangkan Proyek Karbon Berbasis Alam

Sabtu, 2 Desember 2023 09:07 WIB
Penandatangan kerja sama Pertamina New  Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan Fairatmos. (Foto: Ist)
Penandatangan kerja sama Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan Fairatmos. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fairatmos untuk pengembangan proyek karbon di Indonesia yang berbasis pada Nature-based Solutions (NbS). MoU ini ditandatangani pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan CEO Fairatmos, Natalia Rialucky, pengembangan proyek karbon yang diusung akan memanfaatkan rangkaian teknologi monitoring dan reporting terkini yang sedang dikembangkan oleh Fairatmos.

"Kami sangat antusias dengan kerjasama strategis dengan Fairatmos. Ini bentuk komitmen yang mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target nationally determined contribution (NDC),” ujar Dannif.

Baca juga : Pertamina NRE-Otorita IKN Kembangkan Solusi Berbasis Alam Dan Ekosistem

Menurut dia, kemitraan dengan Fairatmos membuka peluang untuk memperluas jangkauan kami dalam mengembangkan proyek-proyek pengurangan emisi karbon yang inovatif. Kerja sama ini menjadi komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif sustainability yang berdampak secara global dimulai dengan partisipasi kami pada COP28 untuk menunjukkan komitmen ini.

Menurut laporan yang ditulis Boston Consulting Group bersama Fairatmos yang berjudul Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink, Nature-based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam, dapat secara signifikan berkontribusi terhadap usaha dalam mencapai net-zero emission, dengan potensi mitigasi maksimal sebesar 21,7 Gt CO2e/tahun, atau mengurangi 60 persen emisi yang diproyeksikan pada tahun 2030. Indonesia berpotensi untuk menyumbang 67 persen dari total suplai kredit karbon dari Asia Tenggara.

Melalui kerja sama ini, Fairatmos dan Pertamina NRE akan bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek pengurangan emisi karbon berbasis alam. Nantinya kerja sama akan fokus dalam membangun teknologi dalam pengembangan pasar karbon. 

Baca juga : Pertamina Serius Kembangkan Potensi Energi Hidrogen, Ini Alasannya

Masing-masing pihak akan menjajaki potensi kerjasama strategis, teknis, dan komersial secara kolaboratif. Agar dapat menciptakan ekosistem pasar karbon dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sekaligus menciptakan lingkungan yang semakin hijau.

Natalia menyebutkan, pengembangan proyek karbon yang berkualitas adalah salah satu bentuk kontribusi perseroan untuk mencapai target net zero emission. “Dengan keunggulan teknologi remote sensing serta perangkat pendukung yang kami miliki, proyek karbon berbasis alam dari Pertamina dapat menjadi sebuah proyek yang unggul, berintegritas, transparan, dan berdampak baik bagi komunitas dan biodiversitas,” katanya.

Penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya Fairatmos dan Pertamina NRE untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Kedua perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama erat untuk mencapai tujuan bersama mereka.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.