Dark/Light Mode

BNI AM Yakin Pasar Modal Indonesia Raih Capaian Positif Tahun Ini

Selasa, 9 Januari 2024 13:07 WIB
BNI Asset Management optimistis pasar modal di Indonesia pada 2024, akan mencatatkan capaian yang positif.
BNI Asset Management optimistis pasar modal di Indonesia pada 2024, akan mencatatkan capaian yang positif.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT BNI Asset Management optimistis pasar modal di Indonesia pada 2024, akan mencatatkan capaian yang positif. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sentimen pendukung yang terjadi di tahun ini.

Direktur Investasi BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih mengatakan, pasar modal masih menjadi salah satu channel yang paling potensial untuk memberikan return yang optimal dalam pengelolaan kekayaan.

Menurutnya, salah satu sentimen yang mempengaruhi adalah penurunan suku bunga The Fed yang akan semakin mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia, seiring dengan kembali masuknya relokasi dana ke negara berkembang seperti Indonesia.

Di samping itu, ekonomi Indonesia memiliki potensi kinerja yang sangat positif sehingga mampu memberi sentimen yang baik pada pasar modal.

Baca juga : Airlangga: Indonesia Pemimpin, Bukan Hanya Penonton Forum Internasional

“Saya pikir investor jangan hanya menunggu, mulai lah dari sekarang. Kita juga melihat setiap kali The Fed menurunkan suku bunga, itu implikasinya perbaikan kinerja, baik pasar modal, terutama pasar saham maupun obligasi di negara-negara berkembang seperti kita,” ucapnya, Selasa (9/1/2024).

Putut menjelaskan, capaian pasar modal pada 2023 telah menjadi fondasi yang baik bagi pasar modal Indonesia untuk melaju lebih baik lagi pada tahun ini.

Hal ini akan membukakan kembali kesadaran para investor untuk tidak berpaling dari pasar modal Indonesia.

Sentimen dari dalam negeri saat ini banyak dipengaruhi oleh pemilu yang juga menjadi katalis positif untuk market melaju lebih bagus lagi ke depannya.

Baca juga : Tantangan Sistem Pertahanan dan Geopolitik Indonesia Di Tahun 2024

“Justru kita memang jangan menunggu. Mulai dari sekarang harusnya menjadi momentum yang baik untuk menata ulang portofolio para investor untuk melakukan rebalancing portfolio ke kelas-kelas aset di pasar modal seperti saham maupun obligasi. Karena peluangnya ada di depan,” tuturnya.

Terkait dengan konflik geopolitik, Putut mengakui ada eskalasi kebijakan global yang mempengaruhi sentiment investasi ke depan.

Namun, menurutnya hal ini justru menjadi kesempatan untuk mengoleksi aset-aset berkualitas dengan harga koreksi.

Menurutnya, memang antisipasi memang perlu ada. Tapi belajar dari pengalaman, setelah ada koreksi maka akan ada reversal atau pembalikan.

Baca juga : Ganjar Bakal Kembangkan Potensi Generasi Muda Buat Jadi Ahli Siber

"Nah ini memang kita perlu selalu ada di market dan belajar bagaimana menentukan posisi. Terlebih momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan itu ada,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.