Dark/Light Mode

Pertamina International Shipping Pesan 15 Kapal Tanker Baru dari Hyundai Mipo Dockyard

Kamis, 18 Januari 2024 14:35 WIB
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina International Shipping dengan Hyundai Mipo Dockyard untuk pengadaan 15 kapal tanker Medium Range. (Foto: Dok. PSI)
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina International Shipping dengan Hyundai Mipo Dockyard untuk pengadaan 15 kapal tanker Medium Range. (Foto: Dok. PSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani kerja sama pembangunan 15 kapal tanker Medium Range (MR) dengan Hyundai Mipo Dockyard. Pembangunan dan penambahan armada ini ditujukan untuk memperkuat keandalan distribusi energi dan pemenuhan kebutuhan pasar yang terus meningkat.

Penandatanganan rencana pembangunan 15 tanker MR ini disaksikan langsung Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, di Mokpo, Korea Selatan, Senin (8/1). Menurut Nicke, pembelian 15 kapal baru ini menjadi milestone pertama Pertamina untuk membuka tahun 2024.

"Pertamina melalui PIS berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan menjamin suplai energi secara nasional. Perkapalan dan marine industri menjadi bisnis penting di negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga bisnis ini menarik untuk dikembangkan,” jelasnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (18/1).

Baca juga : Sambut 2024, Pertamina International Shipping Siap Tambah Armada Tanker

CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan, pengadaan kapal tanker ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PIS untuk mendukung ketahanan energi nasional maupun ekspansi internasional. Dari 15 kapal tanker tersebut, 10 unit akan dioptimalkan untuk pemenuhan market internasional melalui anak usaha PIS, yakni PIS Asia Pacific. 

“Peremajaan armada merupakan langkah penting untuk memperkuat keandalan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat,” ujarnya. 

Penambahan armada ini berkisar lebih dari 700 juta dolar AS atau setara Rp 10,9 triliun, dengan proses pengerjaan diselesaikan secara bertahap hingga 2026. Rinciannya, 5 tanker masing masing berkapasitas 50 ribu ton untuk pengangkutan produk BBM, 5 tanker untuk pengangkutan minyak mentah, dan 5 tanker untuk pengangkutan produk petrokimia.

Baca juga : Menperin Kenalkan Industri Nasional Ke Pasar Dunia

Peremajaan kapal ini, kata Yoki, juga sejalan dengan regulasi internasional yang diatur IMO (International Maritime Organization) terkait dengan standar keamanan dan keselamatan, IMO mengatur, kapal tanker harus berkontruksi double hull atau berplat ganda, sehingga jika terjadi risiko benturan pada kapal, kapal memiliki keamanan berlapis.

“Ini sebagai upaya pengembangan bisnis dan menangkap peluang baru di pasar. Beberapa kapal sejenis yang ditempatkan di Singapore telah berhasil terutilisasi untuk pasar pihak ketiga internasional,” kata Yoki. 

PIS memilih Hyundai Mipo Dockyard yang merupakan bagian dari HD Hyundai Group melalui beberapa aspek penilaian dan parameter, di antaranya adalah kemampuan shipyard untuk memenuhi kebutuhan market standar internasional. 

Baca juga : TPN Ganjar-Mahfud Sampaikan Pesan Kampanye Secara Inklusif

“PIS memilih shipbuilding partner melalui prosedur procurement yang berlaku di perusahaan. Pada dasarnya, PIS terbuka bagi shipyard mana pun untuk menjadi mitra dalam pembangunan kapal. Tentu ada persyaratan-persyaratan yang mutlak harus dapat dipenuhi oleh shipyard, termasuk di antaranya persyaratan teknis, kapasitas shipyard, kompetensi, dan kemampuan finansial.” pungkas Yoki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.