Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Emas Bayu dan Embak Mina Pertamina Berbagi Cahaya di Pesisir Selatan Jawa

Sabtu, 26 Oktober 2019 11:24 WIB
Foto: Humas Pertamina
Foto: Humas Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menghadirkan Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Emas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Embak Mina) di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Kehadiran fasilitas dengan teknologi Hybrid yang merupakan perpaduan antara panel surya dan kincir angin ini, adalah upaya Pertamina menghadirkan Energi Terbarukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kampung Laut, yang merupakan wilayah desa tertinggal.

Fasilitas Emas Bayu dan Embak Mina tersebut terletak di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Masyarakat di dusun tersebut sebelumnya hidup dalam kegelapan di malam hari, karena wilayahnya tidak teraliri listrik.

“Pada tahun 2017, setelah melakukan pengkajian dan pendataan, Pertamina kemudian melakukan pembangunan instalasi 5 kincir dan 24 panel surya. Tujuannya agar masyarakat di dusun tersebut dan sekitarnya bisa mendapatkan energi untuk penerangan kehidupan mereka,” kata Unit Manager Communucations, Relation & CSR Refinery Unit IV Cilacap, Laode Syarifuddin Mursali, Kamis (24/10).

Baca juga : Wow Keren, Menkes Mau Nyumbang Gaji Pertama Buat Tambal Defisit BPJS Kesehatan

Pada tahun 2018, bantuan tersebut telah secara resmi diserahterimakan kepada masyarakat Dusun Bondan.

Laode mengatakan, pembangkit listrik yang dibangun tersebut merupakan pembangkit listrik mandiri, yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Menurutnya, program Emas Bayu ini merupakan komitmen Pertamina untuk mengembangkan energi bersih berwawasan lingkungan. Pembangunan energi terbarukan ini berhasil mengubah Dusun Bondan yang gelap gulita, menjadi terang benderang.

“Kapasitas pembangkit listrik ini sebesar 12.000 WP dan mengalir ke rumah 37 Kepala Keluarga yang mencakup 242 orang, 1 unit masjid, 1 unit sekolah dan 2 rumah produksi. 100 persen anak usia pelajar yang sebelumnya tidak bisa belajar di malam hari kini sudah bisa leluasa belajar di malam hari karena sudah diterangi oleh cahaya lampu," jelas Laode.

"Selain itu, energi terbarukan ini juga berhasil mengurangi emisi hingga 7,51 ton C02 eq per tahun,” imbuhnya.

Baca juga : Kementan-Bappenas Siap Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Setelah mandiri secara energi, Pertamina kemudian meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi melalui Program Embak Mina pada area seluas 2 ha tambak dengan metode silvofishery.

Program ini berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 50 persen atau sekitar Rp 1.000.000 setiap anggota kelompok.

“Kawasan Dusun Bondan ini dulunya terdapat 90 persen lahan tambak yang belum optimal. Padahal sekitar 53 persen penduduknya ada dalam usia produktif. Dengan hadirnya Emas Bayu dan Embak Mina ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar 50 persen. Sekarang tambak-tambak yang ada juga sudah produktif dan teraliri listrik,” kata Laode.

Melalui bantuan ini, masyarakat berhasil memaksimalkan hasil olahan tambak, yang sebelumnya dijual murah. Sekarang, dengan adanya freezer, petambak dapat menyimpan dan menjual ikan dengan harga yang lebih tinggi.

Selain itu, Program Embak Mina juga telah menghasilkan produk olahan tambak, yang sudah mulai dipasarkan di toko oleh-oleh di Cilacap.

Baca juga : Pulihkan Korban Trauma, Pertamina Bangun Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar

“Pengembangan energi terbarukan menjadi komitmen Pertamina dalam rangka mewujudkan energi bersih dan ramah lingkungan. Pertamina mengembangkan energi terbarukan, tidak hanya pada Kilang Cilacap dan kantor operasinal saja. TEtapi juga memperluas kepada masyarakat yang ada di wilayah operasi, agar sama-sama bisa menikmati energi bersih,” imbuh Laode.

Kampung Bondan termasuk wilayah pelosok di Kabupaten Cilacap. Untuk menjangkau wilayah ini harus menggunakan perahu compreng atau kapal kecil dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko, yang lokasinya tidak jauh dari Nusakambangan.

Sebelumnya, saat malam tiba, dusun menjadi gelap. Warga umumnya menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan, bahkan sebagian warga menarik kabel dari desa lain untuk mengalirkan listrik dengan jarak hingga 5 kilometer.

“Kini Dusun Bondan tumbuh menjadi Desa Mandiri Energi terbaik di Jawa Tengah dan menjadi laboratorium penelitian bagi mahasiswa dan akademisi dari Politeknik Negeri Cilacap,” kata Laode. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.