Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantap, Dalam 9 Bulan, Garuda Catatkan Keuntungan Rp 1,7 T

Kamis, 31 Oktober 2019 15:20 WIB
Pesawat Garuda (Foto: Garuda Indonesia)
Pesawat Garuda (Foto: Garuda Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan keuntungan sebesar 122,424 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,713 triliun di periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2019. Di periode yang sama tahun lalu, maskapai pelat merah tersebut masih mencatatkan rugi 114,080 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,597 triliun.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/10), perolehan laba perseroan ditopang angka pendapatan yang naik di kuartal III-2019 sebesar 3,540 miliar dolar AS atau sekitar Rp 49,560 triliun. Angka tersebut naik 9,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,219 miliar dolar AS atau sekitar Rp 45,066 triliun.

Pendapatan Garuda Indonesia disumbang dari penerbangan berjadwal yang naik menjadi 2,795 miliar dolar AS dari sebelumnya 2,567 miliar dolar AS. Sementara penerbangan tidak berjadwal justru turun dari 254,753 juta dolar AS menjadi 249,914 juta dolar AS Selain itu, beban usaha juga turun dari 3,352 miliar dolar AS menjadi 3,286 miliar dolar AS di kuartal III 2019.

Baca juga : Dana Desa Bisa Gairahkan UMKM di Setiap Pedesaan

Di pos lain, perseroan juga mencatatkan keuntungan dari selisih kurs sebesar 5,453 juta dolar AS di kuartal III 2019. Di periode tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan rugi kurs 114,080 juta dolar AS Dari sisi aset, Garuda Indonesia mencatat kenaikan aset dari 4,167 miliar dolar AS menjadi 4,416 miliar dolar AS.

Posisi liabilitas juga ikut naik menjadi 3,505 triliun dolar AS dari sebelumnya 3,437 triliun dolar AS. Sedangkan ekuitas bertambah dari 730,141 miliar dolar AS menjadi 910,941 miliar dolar AS. 

Seperti diketahui, sejak awal tahun lalu hingga tahun ini, Garuda Indonesia menjadi salah satu BUMN yang banyak masalah. Mulai dari harga tiket pesawat yang mahal hingga manipulasi laporan keuangan perusahaan.

Baca juga : Tanam Kacang Koro Pedang Janjikan Keuntungan Berlipat Ganda

Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan adanya pelanggaran pada Laporan Keuangan Tahunan Garuda Indonesia 2018. Pelanggaran ini membuat perusahaan terkena denda besar hingga Rp 1 miliar.

Temuan kejanggalan laporan keuangan tahunan Garuda Indonesia ini bermula ketika dua komisaris Garuda, yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Maka keduanya menolak menandatangani laporan keuangan tersebut.

Menurut mereka, seharusnya Garuda Indonesia mencatatkan rugi senilai 244,95 juta dolar AS di tahun 2018. Namun dalam laporan keuangan malah tercatat sepanjang tahun 2018 perusahaan mencetak laba bersih 809,84 ribu dolar AS, meningkat tajam dari tahun 2017 yang rugi 216,58 juta dolar AS Chairal Tanjung dan Dony Oskaria merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08 persen saham GIAA.

Baca juga : Minyak Goreng Curah Diharamkan, Tukang Gorengan Naikan Harga

Trans Airways merupakan perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung (CT). [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.