Dark/Light Mode

Bidik 9 Juta Talenta Digital, Moeldoko Gandeng Perusahaan Teknologi Jepang

Sabtu, 15 Juni 2024 18:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menerima Audiensi Scent Store di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/6).
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menerima Audiensi Scent Store di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menerima kunjungan pimpinan perusahaan teknologi asal Jepang, Scent Store di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (12/6).

Salah satu pembahasannya tentang pengembangan talenta digital di Indonesia. Ditargetkan, Indonesia dapat memenuhi 9 juta talenta digital pada 2030.

Pada pertemuan tersebut, Scent Store menyatakan, kesiapannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam mencetak talenta-talenta digital. 

Baca juga : Pimpinan Dunia Akui Aset Digital Kerek Pertumbuhan Kripto

“Scent Store tidak hanya ingin memperkenalkan teknologi baru, tapi juga ingin bekerjasama meningkatkan kapasitas SDM di Indonesia, khususnya di bidang digital,” kata Direktur Representatif Scent Store, Alex Tsai.

Sebagai informasi, saat ini Scent Store mengembangkan teknologi yang mengubah aroma menjadi data digital dan diwujudkan kembali menjadi aroma nyata. Teknologi ini menggunakan teknik analisis aroma, digitalisasi aroma, penyimpanan data aroma, dan sintesis aroma. Cara kerjanya cukup sederhana, yakni pengguna tinggal mengunduh aplikasi yang menyimpan data aroma. 

Selanjutnya, teknologi ini  akan menghubungkan dengan perangkat diffuser atau penyebar. Dalam beberapa detik pengguna bisa mencium aroma yang sama dengan aroma aslinya.

Baca juga : BP Tapera Sebut Sudah Kembalikan Tabungan Perumahan Senilai Rp 4,2 T

“Inovasi ini luar biasa, kita tidak pernah bayangkan bahwa dari indra penciuman juga bisa disalurkan dalam sebuah data digital,” ujar Moeldoko. 

Dalam pertemuan itu, Moeldoko menyambut baik kerja sama pengembangan talenta digital yang ditawarkan Scent Store. Terlebih, Indonesia sedang mengejar target sembilan juta digital pada 2030. 

Ia menambahkan, saat ini Indonesia baru bisa mencetak 100.000 hingga 200.000 talenta digital per tahun. Padahal untuk mencapai 9 juta pada 2030, jumlah talenta digital yang harus dicetak sebesar 600.000 orang per tahun. 

Baca juga : Alasan Pemerintah Bikin Tapera, Moeldoko: Kenaikan Gaji Dan Inflasi Tak Seimbang

“Artinya masih ada gap sebesar empat ratus ribu hingga lima ratus ribu per tahun,” ucapnya. 

Panglima TNI 2013-2015 ini menilai suplai talenta digital di Indonesia perlu ditambah. Untuk itu pusat pengembangan inovasi talenta digital juga harus lebih massif. 

“Kita harapkan kerjasama ini dapat diwujudkan dalam langkah konkret, agar impian Indonesia bisa segera terpenuhi dalam mewujudkan talenta digital, terutama inovasi di bidang wewangian ini,” pungkasnya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.