Dark/Light Mode

Pimpinan Dunia Akui Aset Digital Kerek Pertumbuhan Kripto

Jumat, 7 Juni 2024 20:24 WIB
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa pemimpin dunia telah menunjukkan dukungan kuat terhadap aset digital, khususnya aset kripto.

Misalnya, Nayib Bukele, Presiden El Salvador, yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal di negaranya pada tahun 2021. Langkah ini mengukuhkan posisi El Salvador sebagai pelopor dalam adopsi kripto secara resmi oleh sebuah negara.

Mantan Presiden AS Donald Trump, meskipun awalnya menyatakan keraguan tentang aset kripto, pada akhir masa jabatannya, menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap aset digital. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dalam proses kampanyenya, ia melakukan pendekatan ke komunitas kripto, setelah sebelumnya pada tahun 2021 Biden mengatakan bahwa kripto adalah “sesuatu yang berbahaya.”

Baca juga : Kemendagri Dukung Digitalisasi Dalam Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Topik Kripto juga sempat disinggung saat kampanye dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden terpilih Indonesia. Ia menyebutkan, Indonesia harus menyiapkan anak muda yang ahli dalam bidang AI, blockchain, kripto, dan ahli robotik.

Melihat banyaknya para tokoh penting merespons positif terhadap industri kripto, Oscar Darmawan, CEO Indodax mengatakan, dukungan dari pemimpin-pemimpin tersebut merupakan dorongan positif bagi pertumbuhan industri kripto secara global, pentingnya regulasi yang seimbang dan inovasi yang terus-menerus untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan ekosistem kripto bagi para pengguna dan investor.

“Peran presiden dalam membentuk kebijakan terkait aset digital, khususnya kripto, sangatlah penting. Mereka memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah regulasi pemerintah terhadap industri kripto, yang dapat mempengaruhi adopsi kripto secara nasional maupun internasional,” ujarnya.

Baca juga : Gus Halim: Inovasi Kader Digital Bakal Percepat Pembangunan Desa

Menurut dia, Presiden Argentina, Javier Milei terpilih menjadi presiden baru di Argentina karena kritis terhadap bank sentral, di tengah krisis Argentina di mana mata uang peso mereka mengalami inflasi 140 persen. Ia melihat Bitcoin sebagai kunci untuk memulihkan perekonomian Argentina.

Di sisi lain, kata Oscar, meskipun India menghadapi tantangan dalam regulasi kripto, Perdana Menteri Narendra Modi telah menunjukkan minatnya dalam memahami potensi teknologi blockchain dan kripto, serta mempertimbangkan pendekatan yang lebih terbuka terhadap industrinya.

Menurut dia, dukungan pimpinan dunia yang pro-kripto menjadi sinyal positif pertumbuhan ekosistem kripto di negara mereka masing-masing. Di Indonesia, kata dia, per tahun depan kripto akan di atur oleh OJK, yang menandakan pemerintah serius mendukung dan menata ekosistem kripto di Indonesia.

Baca juga : Presiden Jokowi Kawal Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

“Kehadiran presiden yang pro-kripto tidak hanya memberikan dorongan bagi pertumbuhan industri kripto di negara mereka, tetapi juga memberikan pengaruh kepada dunia bahwa

kripto memiliki potensi untuk menjadi bagian integral dari sistem keuangan global di masa depan. Dukungan dari pemimpin-pemimpin tersebut dapat membawa perubahan positif dalam adopsi dan regulasi kripto di tingkat nasional dan internasional,” tambah Oscar.

Di Indonesia sendiri, kata Oscar, dukungan dalam industri kripto juga di-support oleh BAPPEBTI yang rutin memantau perkembangan kripto di Indonesia, dan juga platform Indodax yang mendukung melalui kegiatan literasi dan edukasi di dunia kripto. Indodax rutin memberikan ruang belajar melalui website dan juga kanal YouTube, serta media sosial Indodax secara gratis agar masyarakat dapat belajar dan memahami kripto bersama-sama dengan mudah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.