Dark/Light Mode

Pertamina Hulu Energi OSES Lepas Liar 6.502 Ekor Tukik Di Pulau Seribu

Sabtu, 29 Juni 2024 13:44 WIB
Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) melepasliarkan ribuan tukik atau anakan penyu yang sudah dari Pulau Sabira di Kepulauan Seribu. (Foto: Istimewa)
Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) melepasliarkan ribuan tukik atau anakan penyu yang sudah dari Pulau Sabira di Kepulauan Seribu. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) salah satu entitas dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, melepasliarkan ribuan tukik atau anakan penyu yang sudah dari Pulau Sabira di Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Jakarta.

Sejak 2021 hingga 2023, total 6.502 ekor tukik dilepasliarkan. Semuanya dari jenis penyu dengan nama latin eretmochelys imbricata, atau yang lebih dikenal dengan nama penyu sisik.

Head of Communication, Relations & CID PHE OSES Indra Darmawan mengatakan, wilayah Kepulauan Seribu memang berdampingan dengan wilayah kerja PHE OSES.

Kawasan ini tentu tidak lepas dari tantangan perubahan iklim yang melanda dunia.

“Efek iklim yang mengakibatkan laju abrasi yang semakin cepat terjadi, terancamnya habitat penyu sisik, dan semakin sulitnya mencari ikan adalah beberapa tantangan yang tidak dapat diabaikan,” kata Indra dalam keterangan resmi, Sabtu (29/6/2024).

Menyadari bahwa dibutuhkan kolaborasi dan rencana yang berkelanjutan, PHE OSES menggagas program Tiga Perisai (Mitigasi Perubahan Iklim dan Konservasi) bersama masyarakat serta para pemuda di Kepulauan Seribu. Termasuk di Pulau Sabira.

Baca juga : Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Tumbuh 8 Persen Dalam 10 Tahun

Indra menjelaskan, Tiga Perisai ini berfokus pada kegiatan suistainable conservation dengan menerapkan prinsip pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini dilakukan dengan mengkombinasikan kegiatan konservasi untuk kepentingan edukasi dan pariwisata,” ujarnya.

Nantinya, kegiatan konservasi tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, namun dapat memberikan manfaat lagi bagi masyarakat disekitarnya.

“Melalui program ini, PHE OSES juga mendorong peningkatan kapasitas dan kepercayaan diri pemuda untuk terlibat aktif dalam kegiatan konservasi,” ucap Indra.

Para pemuda tidak hanya mengambil peran kecil dalam upaya pelestarian tapi juga didorong untuk mengikuti berbagai aktivitas pelatihan, studi banding, networking. “Bahkan mengikuti kompetisi yang diadakan lembaga internasional yang kredibel,” kata Indra.

Kegiatan yang dilakukan dalam Tiga Perisai ini mencakup serangkaian rencana berkelanjutan untuk menangani tantangan perubahan iklim, seperti penanaman mangrove, konservasi penyu, hingga penanaman pohon.

Baca juga : Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Untuk melaksanakan kegiatan ini, PHE OSES tidak bertindak sendirian, namun justru mendorong keaktifan masyarakat setempat. Mereka Mendampingi dan mendorong semangat Karang Taruna RW 03 Pulau Sabira sebagai motor perubahan.

Sementara itu, Ali Kurniawan dari Pulau Sabira yang juga nominasi Local Hero Inspiration Award KLHK 2024 mengatakan, jumlah 6.502 ribu ekor yang dilepasliarkan tentu jumlah yang cukup banyak, namun jika berkaca dari penelitian ilmiah tentang tingkat survival tukik yang pernah dirilis ternyata sangat kecil.

ĺBKSDA Aceh pada 2018 pernah meliris tingkat bertahan hidup tukik hanya sekitar 2 persen. Sementara UNDP dalam laporannya, seperti laporan yang dikutip dari laman jurnal ilmiah Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, pada 2009, tukik yang tumbuh dewasa hanya sekitar satu persen.

“Itu berarti upaya melestarikan penyu bukan pekerjaan sementara. Ini pekerjaan seumur hidup,” kata Ali.

Sedangkan, Ketua Karang Taruna RW 3 Pulau Sabira Gunawan menyampaikan penghargaan atas dukungan yang diberikan PHE OSES.

“Berkat beberapa program dukungan dari PHE OSES di bidang lingkungan, Pulau Sabira mendapatkan penghargaan pada Program Kampung Iklim di kategori utama,” ucap Ali.

Baca juga : PHE OSES Serah Terima Bantuan Mesin Duplikator Lure di Pulau Seribu

Dalam program Tiga Perisai rencana konservasi penyu sisik, persentase penetasan tukik juga mengalami peningkatan.

Tak hanya itu, peningkatan kapasitas kelompok dan pengembangan metode penetasan telur penyu, terutama dari jenis penyu sisik, juga terus dijalankan demi mengembalikan populasinya.

Terbaru, Karang Taruna 03 Sabira melakukan studi banding ke Pantai Pelangi di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mempelajari ragam metode penetasan telur penyu.

Selain upaya pelestarian penyu sisik, Tiga Perisai telah memberikan dampak pada perluasan area tutupan mangrove selama 2018-2024 dengan menanam 126 ribu bibit mangrove.

Perluasan ini juga berkontribusi langsung dalam pengurangan CO2 dan risiko abrasi.

PHE OSES dan masyarakat Pulau Sabira juga menanam 500 pohon kelapa serta 300 meter persegi terumbu karang dengan survival rate 76 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.