Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bidik Pasar Amerika Latin Dan Afrika
Pebisnis Minta Bea Masuk Nol Persen
Rabu, 17 Juli 2024 07:05 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pengusaha berharap Pemerintah menerapkan pembebasan Bea Masuk (BM) sebagai salah satu upaya dalam mendongkrak kinerja ekspor Indonesia. Kebijakan ini penting di tengah tren penyusutan neraca perdagangan dibandingkan bulan sebelumnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menilai, Indonesia juga perlu mencari cara untuk mendorong peluang positif di tengah tren tersebut. Pemerintah bisa meningkatkan devisa melalui dorongan kinerja ekspor.
“Semestinya biaya impor itu nol kalau memang mau diekspor. Kenapa? Supaya kita kompetitif dan juga harus gampang masuknya karena ini rencana untuk diekspor,” kata Arsjad saat Konferensi Pers di Kantor Kadin Indonesia, di Jakarta, Senin (15/7/2024).
Baca juga : Pupuk Indonesia Minta Kepastian Pasokan Gas
Menurutnya, relaksasi bea masuk impor untuk industri berorientasi ekspor dapat mendorong industri lebih kompetitif dan lebih kuat.
Dengan demikian, harapannya barang impor ini dapat menjadi alat dalam meningkatkan nilai tambah bagi produk ekspor.
“Saat bersamaan, memastikan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan penguatan industri bagi daya saing lebih baik,” kata Arsjad.
Baca juga : 2027, Jakarta Dipatok Bebas Wilayah Kumuh
Tidak hanya itu, Kadin juga tengah berupaya mendorong pasar non-tradisional. Salah satu caranya, Kadin tengah mengupayakan jalinan kerja sama dengan Afrika hingga Amerika Latin.
“Banyak hal yang bisa kita kerja samakan dan juga produk-produknya bisa saling membantu antara Amerika Latin dengan kita,” kata Arsjad.
Untuk itu, kata Arsjad, pengusaha berharap Pemerintah bisa meningkatkan industri dalam negeri. Salah satunya dengan relaksasi Bea Masuk dan membuka pasar baru dari Amerika Latin dan Afrika.
Baca juga : Garuda Muda Ogah Remehkan Lawan
Pihaknya mendorong, Pemerintah bisa terus mendukung semangat memfasilitasi perdagangan dan iklim kemudahan berusaha, sehingga pertumbuhan kinerja ekspor nasional maupun iklim investasi tetap bertumbuh dan terjaga.
“Kami mendorong agar kebijakan pembatasan impor tidak menyulitkan dunia usaha dan industri dalam mendapatkan bahan baku dan penolong,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya