Dark/Light Mode

Dukung Industri Pertambangan

BNI Biayai Pabrik Amonium Nitrat

Selasa, 26 November 2019 16:58 WIB
Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BNI Bapak Babas Bastaman (kedua kanan) dan Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Budi Antono (tengah) menandatangani Perjanjian Kredit di Jakarta, Selasa (26/11). (Foto: Humas BNI)
Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BNI Bapak Babas Bastaman (kedua kanan) dan Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Budi Antono (tengah) menandatangani Perjanjian Kredit di Jakarta, Selasa (26/11). (Foto: Humas BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.

Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro bersama dengan Pemimpin Divisi BUMN dan Instritusi Pemerintah BNI Babas Bastaman di Jakarta, Selasa (26/11). 

Hadir menyaksikan acara tersebut Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono, serta Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kalimantan Timur Satriyo Nugroho. 

Baca juga : DPR Happy Perdagangan RI dan Jepang Terus Meningkat

PT Kaltim Amonium Nitrat merupakan perusahaan patungan antara PT Dahana (Persero) melalui anak usahanya PT Dahana Investama Corp dengan PT Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). 

BNI telah terlebih dahulu turut memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan pembiayaan kepada para pemegang saham PT Kaltim Amonium Nitrat yaitu PT Dahana (Persero) sejak tahun 2012 dan PT Pupuk Kalimantan Timur sejak 2013. 

Anggoro mengatakan, “BNI memberikan dukungan penuh untuk bisnis PT Dahana (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur demi mewujudkan kemandirian industri bahan peledak di dalam negeri, terutama Amonium Nitrat yang merupakan bahan baku utama bahan peledak yang akan mendukung industri pertambangan,” tuturnya. 

Baca juga : Ancam Industri Kertas, APKI Minta Permendag 84 Ditunda

Sementara itu, Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono mengungkapkan bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari Pabrik Amonium Nitrat ini akan diambil oleh PT Dahana (Persero) untuk memenuhi sebagian kebutuhan Amonium Nitrat PT Dahana (Persero). 

Adapun bahan baku utama untuk produksi Amonium Nitrat yaitu amoniak akan disediakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur. Budi Antono menambahkan,”Dengan dibangunnya Pabrik Amonium Nitrat ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi tumbuh kembangnya industri turunan baik untuk komersial maupun untuk industri pertahanan”.   

Dengan total investasi mencapai lebih kurang Rp 1,1 triliun, pembangunan Pabrik Amonium Nitrat akan dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya dan Sedin Engineering, Co Ltd. Pembangunannya akan membutuhkan waktu sekitar 30 bulan, terhitung sejak akhir tahun ini. 

Baca juga : INACA Dukung Program Pembangunan Bali Baru

Dengan pembiayaan sebesar Rp 796 miliar dari BNI, diharapkan pembangunan pabrik Amonium Nitrat ini dapat terealisasi tepat waktu guna mendorong terlaksananya kemandirian industri bahan peledak di Indonesia, sehingga industri bahan peledak nasional bisa menjadi “Tuan Di Negeri Sendiri”. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.