Dark/Light Mode

Gandeng BTNKpS, Pertamina Hulu Energi OSES Komit Perkuat Inisiatif Konservasi

Rabu, 21 Agustus 2024 11:40 WIB
Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKpS) bergerak melakukan transplantasi terumbu karang. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi OSES)
Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKpS) bergerak melakukan transplantasi terumbu karang. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi OSES)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKpS) bergerak melakukan transplantasi terumbu karang.

General Manager PHE OSES Antonius Dwi Arinto menegaskan, dengan kolaborasi yang baik dengan pemangku kepentingan, PHE OSES akan mengupayakan program-program untuk melindungi dan melestarikan kekayaan alam untuk generasi mendatang.

“Sejalan dengan pelestarian keanekaragaman hayati, kami telah menggagas Program Mitigasi Perubahan Iklim dan Konservasi (Tiga Perisai), sebuah inisiatif pengembangan masyarakat yang fokus pada perbaikan kerusakan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim,” kata Antonius dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).

Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional yang diperingati 10 Agustus lalu, PHE OSES memanfaatkan 600 modul spiderweb, sekitar 9.600 bibit terumbu karang telah ditranplantasi sejak 2023.

Keseluruhan modul ini nantinya akan menjadi ‘rumah baru’ bagi spesies laut, dengan luas 300 meter persegi, dengan lokasi tersebar di perairan Pulau Hantu Timur, Pulau Opak Kecil, Pulau Melintang Besar dan Pulau Bulat, Kepulauan Seribu.

Baca juga : Pertamina Hulu Energi OSES Gencar Terapkan Program Tiga Perisai

Selain transplantasi, program konservasi ini juga mencakup pemantauan kesehatan terumbu karang secara berkala, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

“Melalui pendekatan menyeluruh ini, diharapkan keberlanjutan terumbu karang dapat terjaga, serta memberikan manfaat ekologis dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir,” ujar Antonius.

Keberadaan terumbu karang yang sehat akan menjadi habitat yang baik bagi populasi ikan dan biota laut lainnya, seperti teripang, kerang, dan udang.

Kondisi ini tidak hanya memperkaya ekosistem laut, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan sektor pariwisata snorkeling dan paket wisata lainnya.

Selain itu, melimpahnya ikan dan biota laut di sekitar terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi baru untuk meningkatkan ekowisata dan membantu nelayan setempat.

Baca juga : Jelang HUT Ke-79 RI Di IKN, Pertamina Patra Niaga Perkuat Distribusi BBM

“Tahun ini PHE OSES semakin memperkuat inisiatif konservasi, termasuk pelestarian penyu sisik, penyu hijau, dan kima raksasa,” ungkap Antonius.

Pemuda lokal yang tergabung di Kelompok Penggiat Lingkungan di Kepulauan Seribu dilibatkan sebagai pelaku utama kegiatan, dengan pendampingan dari Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS).

Tercatat lebih dari 22.000 telur penyu sisik (eretmochelys imbricata) berhasil diselamatkan, dan 16.000 tukik dilepasliarkan ke habitat alaminya.

Selain itu, program translokasi kima di Pulau Kelapa Dua juga dilakukan. Kima merupakan biota laut langka seperti kerang dengan ukuran mencapai 1,5 meter. Pada 2009, keberadaan kima terpantau di area TNKpS, tepatnya di Pulau Penjaliran.

PHE OSES dan TNKpS menginisiasi program translokasi kima non gigas sebagai salah satu upaya konservasi dan pembesaran kima in-situ secara alami.

Baca juga : FSO Arco Ardjuna Milik Pertamina Hulu Energi ONWJ Akhiri Masa Bakti Setelah 50 Tahun

“Inisiatif ini tertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemeliharaan dan pembesaran kima kawasan TNKpS,” jelas Antonius.

Sebanyak 150 bibit kima non-gigas telah ditranslokasi, Mendekat ke wilayah daratan, kondisi lahan kritis juga ditemukan di pesisir akibat abrasi.

“Untuk menjaga garis pantai agar tidak semakin tergerus, PHE OSES bersama masyarakat setempat telah menanam sekitar 130.000 bibit mangrove di Pulau Sabira, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa sejak 2019,” pungkas Antonius.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.