Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Melalui RDMP Balikpapan
Kilang Pertamina Internasional Dukung Peta Jalan Transisi Energi Indonesia
Sabtu, 26 Oktober 2024 05:05 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Proyek RDMP Balikpapan akan menjadi pelopor kilang ramah lingkungan, karena dapat menurunkan emisi gas buang yang signifikan. Ini juga sebagai wujud komitmen Pertamina dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Turunnya emisi gas buang di kilang Balikpapan berkat efisiensi energi untuk operasi dan produk yang akan dihasilkan, sehingga mendukung program net zero emission yang telah dicanangkan pemerintah.
“Kilang ini akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan memproduksi BBM setara EURO V,” kata Direktur Utama PT KPB Bambang Harimurti dalam keterangan tertulis perusahaan, Jumat (25/10/2024).
Proyek RDMP Balikpapan dicanangkan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah di Kilang Balikpapan dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Baca juga : Telkom Raih Prestasi Internasional di GSMA M360 Digital Nations Awards 2024
Proyek ini merupakan proyek penting untuk penguatan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program transisi energi yang dicanangkan Pertamina melalui 2 inisiatif yaitu, dekarbonisasi dan bisnis rendah karbon serta carbon offset melalui desain dan teknologi pengembangan kilang modern yang ramah lingkungan.
“Proyek RDMP Balikpapan tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas, kualitas dan kompleksitas kilang, tetapi juga memegang komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan,” tambah Bambang.
Proyek RDMP Balikpapan saat ini tengah menyelesaikan beberapa unit proses baru yang berperan penting dalam mendukung transisi kilang menuju green refinery atau kilang ramah lingkungan.
“Terdapat unit Diesel Hydrotreating (DHT), Naphtha Hydrotreating (NHT), Residual Fluid Catalytic Cracking Naphtha Hydrotreating (RFCC NHT), dan Sulphur Recovery Unit (SRU) yang kami bangun,” ungkap Bambang.
Baca juga : Timezone Dukung Penuh Juara Game Balap Internasional yang akan Berlaga di Jepang
Bambang menjelaskan bahwa masing-masing unit memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal pengurangan emisi, pengelolaan limbah, dan peningkatan efisiensi proses pengolahan.
Unit DHT akan mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar diesel, sedangkan unit NHT dan RFCC NHT mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar gasoline.
Ketiga unit ini akan menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih dan sesuai dengan standar EURO V dan berperan dalam pengurangan emisi sulfur dioksida (SO₂) yang berbahaya bagi lingkungan, mendukung kualitas udara yang lebih baik, serta meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar.
Sedangkan unit SRU berfungsi untuk meminimalkan emisi sulfur dioksida dengan mengolah gas asam mengandung hidrogen sulfida (H₂S) yang dihasilkan dari unit proses menjadi produk sulfur elemental dengan purity 99 persen yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai industri lain.
Baca juga : Dirjen Teguh Instruksikan Dukcapil Buka Layanan di Hari H Pilkada
Dengan dibangunnya Unit SRU ini akan mengurangi emisi gas sulfur yang berpotensi merusak lingkungan dan meminimalkan risiko polusi udara.
“Teknologi pada unit - unit proses yang dibangun di Proyek RDMP Balikpapan dirancang agar tetap memenuhi regulasi lingkungan baik Nasional maupun Internasional. Kriteria desain dalam proses atau unit produksi kilang dirancang untuk memenuhi standar emisi mengacu pada IFC Worldbank Guideline,’ jelas Bambang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya