Dark/Light Mode

Bamsoet: Kadin Siap Dukung Asta Cita Prabowo dan Dorong Revisi UU 1/1987

Minggu, 1 Desember 2024 20:19 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, Kadin siap mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka. Pihaknya juga mendorong revisi Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin Indonesia yang sudah usang untuk menjawab tantangan ke depan.

Menurut Bamsoet, revisi UU Kadin tersebut termasuk dalam upaya mewujudkan program dan target pembangunan pemerintahan Kabinet Merah Putih. Di antaranya dengan menekan angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang memerlukan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta serta para stakeholder lainnya.

Bamsoet menerangkan, pengentasan kemiskinan adalah tantangan yang harus diatasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo sebesar 8 persen dan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045, strategi pengentasan kemiskinan perlu menjadi bagian sentral dari agenda pembangunan nasional," ujar Bamsoet usai menghadiri Rapimnas Kadin Indonesia, di Jakarta, Minggu (1/12/2024).

Baca juga : Bamsoet: Rakorwil Sepakat Usulkan Revisi UU Kadin dalam Rapimnas 2024

Ketua MPR ke-16 dan Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Maret 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,03 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang. Persentase penduduk miskin perkotaan sebesar 7,09 persen dan persentase penduduk miskin perdesaan sebesar 11,79 persen. Sementara, garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan. 

Sekalipun persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 9,03 persen, menurun 0,33 persen poin dibanding Maret 2023 dan menurun 0,54 persen poin terhadap September 2022, namun masih ada sekitar 25 juta lebih penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. “Faktor penyebab kemiskinan di Indonesia meliputi rendahnya akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang berkualitas," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini memaparkan, sesuai tema besar Rapimnas Kadin Indonesia 2024, "Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wujudkan Indonesia Emas", salah satu solusi utama pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja. Investasi dalam pendidikan, seperti penyediaan beasiswa ataupun. peningkatan kualitas guru, akan meningkatkan keterampilan dan peluang kerja.

Baca juga : Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar Yang Diborong Wapres

Selain itu, program kesehatan yang baik akan mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan produktivitas. “Misalnya, Program Keluarga Harapan (PKH) yang memberikan bantuan bersyarat kepada keluarga miskin di Indonesia telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan akses keluarga miskin terhadap pendidikan dan layanan kesehatan," kata Bamsoet.

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan dukungan terhadap sektor UMKM juga sangat penting dalam pengentasan kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja di Indonesia dan berkontribusi terhadap 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB). 

"Program penyediaan akses ke modal dan pelatihan manajemen bisnis dapat meningkatkan daya saing UMKM. Contoh nyata adalah Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memberikan akses murah terhadap modal bagi pelaku UMKM, sehingga dapat memperluas jangkauan usaha dan meningkatkan produktivitas," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.