Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Risiko Geopolitik Global Terus Meningkat
OJK Pede Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Minggu, 15 Desember 2024 07:05 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia tetap terjaga meski risiko geopolitik global terus meningkat.
Potensi ketidakpastian ekonomi global masih tinggi. Kemenangan Presiden terpilih Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang. Kemudian, ketidakstabilan geopolitik di beberapa negara utama di Asia dan Eropa, masih terjadi. Serta, meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina.
“Namun, di tengah perkembangan tersebut, kinerja perekonomian global secara umum masih lebih baik dari ekspektasi di mayoritas negara utama,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan 28 November secara virtual, Jumat (13/12/2024).
Baca juga : Senayan Minta Polri Perketat Pengawasan
Selanjutnya, di AS, indikator pasar tenaga kerja dan permintaan domestik kembali menguat. Sehingga menyebabkan kembali meningkatnya tekanan inflasi.
Sementara di China, kinerja sektor produksi kembali meningkat meskipun tekanan demand berlanjut. Sejalan dengan hal tersebut, indikator ekonomi Eropa juga cenderung membaik.
Menurut Mahendra, perkembangan tersebut mendorong bank sentral global diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya. Sehingga ekspektasi terminal rate suku bunga kebijakan meningkat.
Baca juga : Duh Banyak Siswa Miskin Batal Terima KJP Dan KJMU
“Investor cenderung menarik dananya dari emerging market, sehingga mendorong pelemahan mayoritas pasar emerging market baik di saham, obligasi maupun nilai tukar,” katanya.
Meski begitu, tegas Mahendra, kinerja perekonomian domestik masih terjaga stabil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tercatat sebesar 4,95 persen year on year (yoy).
“Dengan pertumbuhan kumulatif dari triwulan III-2024 sebesar 5,03 persen, sehingga pertumbuhan keseluruhan tahun 2024 dapat dipertahankan di atas 5,0 persen,” jelasnya.
Baca juga : Manchester City VS Man.United, Adu Gengsi Dua Mekanik
Sementara dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan III mencatatkan surplus yang mengindikasikan ketahanan eksternal tetap terjaga. “Inflasi juga terpantau terjaga stabil seiring terus terkendalinya inflasi pangan,” ujar Mahendra.
Di kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, dari sisi kinerja perbankan, pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,92 persen yoy menjadi Rp 7.656,90 triliun per Oktober 2023.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 13,63 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi 11,01 persen, sedangkan Kredit Modal Kerja 9,25 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya