Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi
Libur Nataru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Perputaran Uang Bisa Tembus Rp 108 Triliun
Minggu, 29 Desember 2024 07:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama periode ini, aktivitas belanja, perjalanan wisata, serta konsumsi barang dan jasa meningkat signifikan, menciptakan perputaran uang yang besar.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sekitar 110,67 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan mudik atau liburan selama Nataru 2024. Dengan asumsi ini, terdapat sekitar 28-36 juta keluarga yang melakukan perjalanan.
“Jika rata-rata setiap keluarga mengeluarkan konsumsi Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta, maka perputaran uang diperkirakan mencapai Rp 70 triliun hingga Rp 108 triliun,” ujar Shinta kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (28/12/2024).
Menurutnya, periode ini menjadi katalis utama bagi sektor pariwisata. Kenaikan perjalanan domestik mendorong pendapatan destinasi wisata, penyedia akomodasi, restoran dan jasa transportasi.
Baca juga : Produksi Pupuk Kaltim Capai 3.321.969 Ton
Karena itu, diperlukan strategi terpadu antara Pemerintah dan pelaku usaha untuk memaksimalkan momentum Nataru sebagai pengungkit pemulihan sektor pariwisata.
Lebih lanjut, Shinta mengutip data Kementerian Pariwisata yang memperkirakan total perputaran uang di sektor pariwisata mencapai Rp 150 triliun. Pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) diperkirakan menyumbang Rp 117 triliun. Sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) berkontribusi Rp 22-29 triliun.
“Momentum ini harus didukung kebijakan yang memfasilitasi mobilitas masyarakat dan memperkuat infrastruktur pariwisata,” sarannya.
Shinta juga mencatat, libur Nataru dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2024.
Baca juga : Program Sekolah Swasta Gratis Terkendala Perda
Tren dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, kuartal IV selalu mencatat pertumbuhan di atas 5 persen. Terutama berkat tingginya konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengungkapkan, libur Nataru membawa kenaikan okupansi hotel.
Namun, peningkatan ini belum cukup menutup beban operasional yang semakin berat akibat rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
“Okupansi memang naik selama Nataru, tetapi hanya terjadi dalam waktu singkat, sekitar 6 hari,” ujar Sutrisno yang juga menjabat Ketua Kebijakan Publik Apindo.
Baca juga : AC Milan Vs AS Roma, Rossoneri Tetap Dijagokan
Menurutnya, kenaikan PPN akan meningkatkan biaya operasional hotel, karena semua kebutuhan terkait hotel dan restoran terkena dampaknya.
“Kalau harga naik, permintaan bisa menurun,” jelasnya.
Meski demikian, Sutrisno berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan momentum libur Nataru untuk mendukung stabilitas ekonomi, meski tantangan seperti penurunan daya beli dan kenaikan biaya tetap membayangi. DIR
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Minggu, 29 Desember 2024 dengan judul "Libur Nataru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Perputaran Uang Bisa Tembus Rp 108 Triliun"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya