Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pertumbuhan 2025 Diprediksi 5,2 Persen
Ekonomi Tumbuh 8 Persen Ditarget Tahun 2028
Rabu, 15 Januari 2025 08:20 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi berada di kisaran angka 5,2 persen. Meskipun demikian, Pemerintah tetap optimis, tahun 2028, ekonomi akan tumbuh 8 persen sesuai target dari Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dinamika global akan menjadi faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional. Karena itu, Airlangga mengingatkan, akan ada risiko yang dihadapi.
Antara lain, volatilitas harga komoditas, kenaikan suku bunga, kendala rantai pasok global, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim. Kondisi ini mendorong prospek ekonomi global diperkirakan hanya 3,2 persen pada 2024 dan 2025.
Baca juga : Kalau Urusan Aturan Pemilu, Semua Parpol Bisa Berantem
“Meski demikian, ekonomi nasional mencerminkan ketahanan yang solid, dengan pertumbuhan 4,95 persen (year on year/yoy) pada triwulan 2024. Lebih tinggi dibandingkan hailand dan Korea Selatan,” kata Airlangga, dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, di Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Sejumlah indikator sektor riil, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, tetap ekspansif di level 51,2. Selain itu, optimisme konsumen juga stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh positif.
“Kami berharap ekonomi Indonesia pada 2025 dapat 5,2 persen. Program akhir tahun, seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Belanja di Indonesia Aja (BINA) dan program stabilisasi harga pangan telah memberikan hasil impresif,” ungkap Airlangga.
Baca juga : Menko Polkam Jelaskan Program Unggulan Presiden
Program Harbolnas mencatat transaksi sebesar Rp 31,2 triliun. Meningkat 21,4 persen dibanding tahun 2023. Sedangkan transaksi BINA mencapai Rp 25,4 triliun, naik 15,5 persen. Sementara, transaksi EPIC Sale mencatat Rp 14,9 triliun, naik 14,9 persen.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Pemerintah meluncurkan berbagai stimulus ekonomi di akhir 2024. Seperti: bantuan pangan berupa 10 kilogram (kg) beras per bulan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan diskon listrik 50 persen selama 2 bulan. Kemudian, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk properti dan otomotif. Termasuk insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk sektor padat karya.
“Ke depan, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan mengoptimalkan sektor potensial,” ujarnya.
Baca juga : Perkuat Ekosistem Halal Dari Hulu Hingga Hilir
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, Presiden juga telah mencanangkan 17 program prioritas. Mulai dari swasembada pangan, energi, pengentasan kemiskinan, hingga perbaikan sistem pendapatan negara.
Selain itu, Airlangga juga menyoroti dampak positif hilirisasi, seperti ekspor nikel yang mencapai 33,52 miliar dolar Amerika Serikat pada 2023. Angka ini meningkat 745 persen dari tahun 2017. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Gresik, Kendal dan Galang Batang juga berkontribusi besar dengan investasi Rp 82,6 triliun dan penyerapan 42.930 tenaga kerja pada 2024.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya