Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sentra Kelautan Mimika Dongkrak Ekspor Kepiting

Rabu, 5 Februari 2020 08:14 WIB
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Suherman membicarakan budi daya udang.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Suherman membicarakan budi daya udang.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Mimika di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Papua berhasil mengekspor kepiting ke sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Agus Suherman mengungkapkan, Desember lalu, SKPT yang dibangun pada 2016 itu mengekspor 476 ekor kepiting ke Singapura senilai Rp 133 juta dan 120 ekor ke Malaysia dengan nilai Rp 33 juta.

"Pada awal Januari 2020, SKPT Mimika mengekspor 1.380 ekor kepiting hidup ke Malaysia dengan nilai Rp 386 juta," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/2).

Baca juga : Menhub Minta Maskapai Ekspansi Ke Asia Barat

Menurut Agus, SKPT Mimika telah memberikan dampak positif dan multiplier effect bagi kegiatan ekonomi di sekitar pelabuhan. Agus menuturkan, produksi ikan pada 2016-2019 di SKPT Mimika pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Volume produksi di SKPT Mimika pada 2016 hanya 4.907 ton, pada 2018 naik menjadi 20.587 ton.

"Tahun lalu, sampai November saja, produksinya sudah mencapai 23.999 ton," ujarnya. Untuk, semakin mendongkrak kinerja, Agus menjelaskan, KKP telah memberikan bantuan kapal penangkap ikan beserta alat tangkapnya, cool box, dan sarana pengolahan kepada SKPT Mimika.

Bantuan lainnya yaitu chest freezer, ice flake machine, gudang beku kapasitas 100 dan 200 ton, kendaraan berpendingin, mobil crane, serta fasilitas tambat labuh kapal kecil.

Baca juga : Mendagri Gelar Pertemuan Dengan Pimpinan Parpol Pagi Ini

Agus menilai pemanfaatan bantuan oleh nelayan, seperti kapal dan alat penangkap, mampu meningkatkan volume tangkapan sebanyak 14,04 ton pada Desember 2018 sampai Agustus 2019.

Bantuan tersebut, kata Agus, mampu mendorong peningkatan pendapatan rata-rata penerima bantuan sebesar Rp 2 juta per bulan. Dia mencontohkan, awalnya pada musim udang, nelayan hanya menerima pendapatan Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta.

Setelah menggunakan bantuan kapal dan alat penangkap ikan, pendapatan nelayan meningkat menjadi Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta.

Baca juga : Sidang Kasus Meikarta, Waras Akui Setor Uang ke Iwa

Saat ini, ada tiga pelaku usaha yang menampung hasil tangkapan nelayan, yaitu Koperasi Perikanan Mbiti, UD Arafura, dan BUMN perikanan, PT Perikanan Nusantara (Persero). [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.