Dark/Light Mode

Sepanjang Desember 2019, Kenaikan Ekspor Sektor Pertanian Paling Tinggi

Jumat, 17 Januari 2020 02:16 WIB
Pertanian/Ilustrasi (Foto: Humas Kementan)
Pertanian/Ilustrasi (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan data terbaru mengenai hasil ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan. Salah satu di antaranya adalah sektor pertanian. 

Menurutnya, sektor ini tercatat menyumbang angka cukup besar selama periode Desember 2019 yang menyentuh angka 370 juta dolar AS atau naik sebesar 24,35 persen dari tahun-tahun sebelumnya. "Dari semua sektor yang ada, sektor pertanian menyumbang 370 juta dolar AS atau naik sebesar 24,35 persen selama bulan Desember lalu," ujar Suhariyanto, di kantornya, Kamis (16/1).

Baca juga : Soal Asabri, Kemhan Pastikan Dana Pensiun Prajurit Aman

Selain sektor pertanian, Suhariyanto menjelaskan jika kenaikan juga dialami sektor migas, industri dan sektor pertambangan. Secara keseluruhan, total nilai yang ada mencapai 14,47 miliar dolar AS.

Terkait hal itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, menjelaskan bahwa program peningkatan produksi dan ekspor yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mulai menunjukan dampak positif. "Saat ini kami terus menggenjot lalu lintas ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks), sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," ujar Kuntoro.

Baca juga : Ekspor Distop, Penyelundupan Bijih Nikel Semakin Menggila

Kuntoro mengatakan, kenaikan juga dipengaruhi oleh dibukanya akses pasar yang mendatangkan insentif. Menurut dia, upaya ini dilakukan agar pemangku kepentingan mampu bekerja secara baik. "Hasilnya banyak komoditas pertanian yang mengalami kenaikan. Diantaranya adalah sarang burung walet, kopi, rumput laut, serta produk lain dari perkebunan," sebut Kuntoro.

Kementerian Pertanian (Kementan) telah menciptakan program berjudul Geratieks sebagai gerakan bersama yang dibangun pemerintah untuk menyatukan kekuatan pemegang kepentingan pembangunan pertanian. Gerakan ini diharapkan mampu bekerja dengan cara yang tidak biasa.

Baca juga : Pemerintah Iran Salah Tangkap?

"Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerja sama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export)," tutup Kuntoro. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.