Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panasonic Ekspor AC Ke Nigeria

Rabu, 19 Februari 2020 22:46 WIB
Pelepasan ekspor AC Panasonic. (Foto: Ist)
Pelepasan ekspor AC Panasonic. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian terus memacu industri elektronik di dalam negeri agar mampu memperluas pasar ekspornya, termasuk ke negara-negara nontradisional. Langkah strategis ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera memperbaiki defisit neraca perdagangan sehingga dapat memperkuat struktur perekonomian nasional.

“Kegiatan ekspor diyakini membawa dampak positif bagi perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas di sektor industri,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, R. Janu Suryanto ketika acara pelepasan ekspor perdana produk AC PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) ke Nigeria di Jakarta, Rabu (19/2).

Baca juga : Genjot Ekspor, Mendag Kunker Ke India

Pada kesempatan tersebut, Janu menyampaikan, Kemenperin selaku pembina industri memberikan apresiasi kepada PT PMI yang telah merealisasikan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor dan terus menambah negara tujuan baru pengapalannya, terutama terhadap produk AC. Ini menandakan bahwa produksi industri Tanah Air sudah mampu kompetitif di kancah internasional.

“Berkembangnya bisnis AC yang dapat bersaing di pasar global dan bisa masuk ke pasar nontradisional, juga menunjukkan komitmen PT PMI untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AC di kawasan ASEAN,” paparnya.

Baca juga : PGN Pasok Gas Ke Balongan

Perlu diketahui, PT PMI telah berhasil merelokasi produksi AC tipe 2 PK dan 2,5 PK dari Malaysia pada tahun lalu. Produk AC yang diekspor ke Nigeria adalah jenis 1 PK hingga 1,5 PK dan 2 PK yang berbasis refrigeran R32.

“Pemerintah meminta perusahaan yang mempunyai nilai impor tinggi, segera melokalisasi pabriknya di Indonesia, tidak impor dalam kondisi utuh,” tegas Janu. Pemerintah juga tengah menarik investasi khususnya sektor industri penghasil produk substitusi impor.

Baca juga : Kementan Lepas Ekspor 110 Ton Kunyit Kering ke India

Direktur PT PMI Daniel Suhardiman mengatakan, ekspor ke Nigeria dapat menjadi momentum untuk membuka pintu pasar di Afrika.  “Saat ini, kandungan lokal untuk AC produksi PT PMI telah mencapai 40 persen, dan masih akan terus ditingkatkan,” paparnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.